PERTANIAN

Kementan Dukung Budidaya Sayur Hidroponik di Cirebon sebagai Solusi Pertanian Lahan Sempit

MONITOR, Jakarta – Keterbatasan lahan menjadi salah satu tantangan sektor pertanian di Indonesia, terutama di daerah perkotaan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan arahan untuk terus berinovasi dalam menghadapi hal tersebut.

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura terus berupaya melakukan inovasi teknologi untuk bercocok tanam di lahan sempit, salah satunya melalui metode hidroponik.

“Salah satu tantangan kita adalah keterbatasan lahan dan kawasan rumah yang semakin bertambah banyak. Meskipun demikian kita tidak boleh tinggal diam,” tegas SYL.

Secara sederhana, hidroponik adalah metode budidaya tanaman dengan menggunakan air yang diperkaya dengan nutrisi, bukan tanah. Hal ini membuat parameter seperti nutrisi, pengendalian hama, dan pencahayaan menjadi lebih mudah dikelola.

Pertanian hidroponik saat ini sudah mulai dikembangkan dalam skala besar, seperti yang ada di Griya Hidroponik Cirebon. Griya Hidroponik memiliki lahan green house seluas 400 m2 dengan sekitar 14 ribu lubang tanam hidroponik.

Griya Hidroponik Cirebon berlokasi di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Desa Kedungjaya, Kecamatan Kedawung, Cirebon, Jawa Barat. Pemilik Griya Hidroponik Cirebon adalah Kombes Polisi Nugraha Trihadi dan dikelola oleh Rafli, seorang ahli pertanian dari IPB, Bogor.

Sistem berbudidaya sayuran di dalam green house Griya Hidroponik Cirebon menggunakan sistem hidroponik horizontal dan sistem hidroponik vertikal. Untuk sistem horizontal, menggunakan pipa paralon 2,5 inch dengan lubang tanam berdiameter sekitar 5 cm dan jarak antar lubang tanam 10 cm. Sementara itu, untuk sistem hidroponik vertikal, menggunakan pipa paralon 4 inch dengan lubang tanam berdiameter sekitar 5 cm dan jarak antar lubang tanam sekitar 20 cm.

Ada sekitar 10 jenis sayuran yang ditanam di green house Griya Hidroponik Cirebon. Mulai dari pakcoy, kangkung, bayam merah, bayam hijau, selada merah, selada hijau, kailan, hingga caisim, kale, dan sawi pagoda. Setiap minggunya, Griya Hidroponik Cirebon menyemai 3.000 benih sayuran untuk mengatur masa panen sayuran hidroponik.

Saat ini, selain berbudidaya sayuran, Griya Hidroponik Cirebon juga menyelenggarakan wisata edukasi dan petik sayur. Nugraha ingin mengampanyekan hidroponik sebagai alternatif untuk bercocok tanam melalui Griya Hidroponik yang dimilikinya ini.

“Ke depannya, saya ingin menjadikan Griya Hidroponik Cirebon sebagai agrowisata petik sayur dan juga sarana edukasi untuk memperkenalkan hidroponik lebih luas lagi,” ujar Nugraha saat dikunjungi oleh Kelompok Substansi Sayuran Daun dan Jamur Ditjen Hortikultura, pertengahan Februari.

Griya Hidroponik telah memiliki tujuh mitra petani hidroponik. Ketujuh mitra ini dibantu proses pemasaran produknya dengan ketentuan produk yang dihasilkan harus sesuai dengan standar yang Griya Hidroponik tetapkan.

Mengenai green house budidaya hidroponik seperti Griya Hidroponik Cirebon ini, Koordinator Kelompok Substansi Sayuran Daun dan Jamur, Indra Husni berharap dapat menjadi contoh dan diduplikasikan ke daerah lain.

“Griya Hidroponik Cirebon merupakan salah satu contoh yang baik untuk budidaya hidroponik skala besar. Ini menjadi harapan besar bagi Kementan dan kami berharap dapat menduplikasikan konsep yang sama ke daerah-daerah lain, dengan mengangkat keunggulan lokal daerah setempat ,” ujar Indra.

Recent Posts

Nelayan Keluhkan Sulit Cari Ikan Akibat Pagar Laut, DPR Minta Pemerintah Segera Bertindak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan merespons keluhan para nelayan akibat…

33 menit yang lalu

Kementerian UMKM Gelar FKP Guna Sempurnakan Mekanisme Pelayanan Publik

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP)…

3 jam yang lalu

Kasus Kekerasan Seksual di RSHS, DPR: Harus Dilakukan Evaluasi Menyeluruh

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengecam keras kasus kekerasan…

4 jam yang lalu

Marak Kasus Pelecehan, Puan Serukan Jangan Lelah Perangi Kekerasan Seksual!

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak semua elemen bangsa dan seluruh masyarakat…

5 jam yang lalu

Bali Diingatkan Tak Perlu Latah Tiru Israel Atasi Krisis Pangan

MONITOR, Bali - Direktur Center for Inter-Religious Studies and Traditions (CFIRST) Arif Mirdjaja ikut berkomentar…

7 jam yang lalu

Kementan Gandeng Pemda Bone Bangun Ekosistem Peternakan Kawasan Timur

MONITOR, Bone – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam membangun ekosistem peternakan rakyat di…

7 jam yang lalu