MONITOR, Bekasi – Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mencatat ada 19.433 hektare sawah terendam banjir yang melanda dalam beberapa hari terakhir ini.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Eem Lesmanasari, mengungkapkan bahwa dampak banjir terparah dialami areal persawahan di wilayah utara Kabupaten Bekasi.
Menurut Eem, banjir terparah terjadi di Kecamatan Pebayuran, Kedungwaringin, Sukatani, Sukakarya, Tambelang, Cabangbungin, Sukawangi, hingga Kecamatan Muaragembong.
“Wilayah lain juga areal sawahnya terdampak banjir seperti di Kecamatan Cikarang Timur, Setu, juga di Tambun. Secara keseluruhan merata di seluruh kecamatan,” ungkapnya kepada wartawan, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021).
Berdasarkan pemetaan, menurut Eem, mayoritas usia tanam padi yang terdampak banjir berkisar antara 30-60 hari.
“Otomatis petani merugi akibat gagal panen di periode awal musim panen tahun ini karena tanaman padi yang rusak diterjang banjir,” ujarnya.
Pemerintah daerah, Eem mengatakan, mengantisipasi kerugian petani dengan program bantuan pengadaan bibit bagi mereka yang sawahnya terdampak banjir.
“Kita akan bantu pengadaan bibit sebanyak 11.000 ton untuk petani yang sawahnya terkena banjir melalui APBD Kabupaten Bekasi,” katanya.
Hanya saja, lanjut Eem, pihaknya masih kekurangan stok bibit padi sebanyak 8.000 ton yang akan diusulkan ke pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat untuk mencukupi kebutuhan petani di wilayahnya.
“Karena banjir ini merata, pertanaman terganggu, jadi otomatis petani kita untuk pengadaan bibitnya sudah tidak dimungkinkan. Karena itu kita akan bantu,” ungkapnya.
Eem menyampaikan, berdasarkan hasil data luasan sawah terdampak banjir yang didapat dari tinjauan tim lapangan Dinas Pertanian, pemberian bibit dilakukan setelah penanganan sementara tanggul jebol Sungai Citarum selesai dikerjakan.
“Nanti kita lihat situasinya, kapan mulai dilakukan pembibitan kembali. Yang jelas kami sudah punya datanya dan petani sudah diinformasikan,” ujarnya.