Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Habiburokhman (dok: suara.com)
MONITOR, Jakarta – Keberadaan buzzer meresahkan warga negara yang menyuarakan pendapatnya di ruang media sosial. Bahkan diakui Presiden Joko Widodo, buzzer merupakan musuh dari insan pers di Tanah Air.
Politikus Gerindra Habiburokhman menilai serangan buzzer bukan hanya terjadi belakangan ini, melainkan sudah ada sejak lama. Habiburokhman mengaku dirinya juga sering ‘diserang’ buzzer karena berbeda pendapat.
“Sejak dahulu hingga saat ini di DPR gua tetap rajin kritik pemerintah (Check aja jejak digital), tapi gua gak pernah merasa terganggu dan gak pernah takut sama buzzer yang nyerang gua,” kata Habiburokhman, Kamis (11/2/2021).
Baginya, seseorang yang berprofesi sebagai buzzer juga memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya.
“Menurut gua, mereka juga punya hak berpendapat juga walaupun bertentangan dengan gua,” terangnya.
Lebih lanjut, Habiburokhman menitikberatkan agar jangan sampai ada upaya kriminalisasi terhadap perbedaan pendapat terutama di ruang-ruang digital.
“Yang terpenting adalah jangan ada kriminalisasi terhadap aktivitas mengkritik yang tidak mengandung fiitnah. Kalau kita gak suka dengan buzzer ya jangan baca coment mereka, simpel banget,” tandas Waketum DPP Gerindra ini.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pemerintah belum menetapkan agenda resmi untuk…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov)…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri karena berperan penting…
MONITOR, Madinah - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Daerah…
MONITOR, Jakarta - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan pesantren tahun ini…
MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…