INTERNASIONAL

Taiwan Tegaskan Tak Akan Tunduk kepada China

MONITOR, Taipei – Pemimpin Taiwan, Tsai Ing-wen, menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek untuk China pada Selasa (9/2/2021), namun ia menegaskan bahwa Taiwan tidak akan tunduk atas tekanan Pemerintah Pusat China dan meminta dialog dengan Beijing.

“Kami ingin pula menyampaikan selamat tahun baru untuk rakyat di sisi lain selat, dan semoga dapat bersama menjunjung perdamaian dan stabilitas di kedua daratan sisi selat,” ungkapnya.

China yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya belakangan ini meningkatkan aktivitas militer di sekitar wilayah pulau itu sebagai respons atas apa disebut pihaknya sebagai ‘persekongkolan’ antara Taiwan dengan Amerika Serikat, pendukung internasional Taiwan yang paling penting.

Berbicara usai rapat dengan para pejabat senior keamanan, Tsai menyebut bahwa Taiwan telah melakukan kontak yang erat dengan ‘negara-negara terkait’ mengenai situasi di Selat Taiwan, perairan yang memisahkan daratan Taiwan dan China.

Menurut Tsai, pesawat militer dan kapal perang China yang beroperasi di sekitar Taiwan tidak memunculkan situasi kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

“Saya ingin menegaskan bahwa sikap konsisten Taiwan terhadap hubungan lintas selat, merujuk pada hubungan China-Taiwan, bukanlah tunduk pada tekanan dan bukan juga maju terburu-buru ketika kami mendapatkan dukungan,” ujarnya.

Tsai mengatakan, Taiwan menginginkan ‘diskusi yang bermakna’ dengan China berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati, selama Beijing juga mau membuka kebuntuan.

“Perdamaian lintas selat bukan isu unilateral bagi Taiwan. Kuncinya berada di tangan China. Pengalaman historis membuktikan bahwa serangan secara verbal dan ancaman militer terhadap Taiwan tidak akan membantu dalam hubungan lintas selat,” katanya.

Kantor Pemerintah China untuk Urusan Taiwan lagi-lagi menolak upaya Tsai tersebut, dengan menyebut bahwa otoritas Taiwan ‘membelokkan fakta’ dan berkolusi dengan kekuatan asing untuk mencari kemerdekaan.

“Situasi berat belakangan ini dalam hubungan lintas selat seluruhnya disebabkan oleh otoritas Partai Progresif Demokrat,” ungkap pejabat kantor tersebut merujuk pada partai berkuasa di Taiwan.

Sumber: Reuters

Recent Posts

Hari Pertama MPLS 2025, Mendikdasmen Imbau Orang Tua Antar Anak ke Sekolah

MONITOR, Sumbawa – Mengawali Tahun Pendidikan 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengimbau…

24 menit yang lalu

Sambut Kedatangan Petugas Haji, Dirjen PHU Ucap Teriamakasih dan Apresiasi

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief menyambut kedatangan…

4 jam yang lalu

Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Terima Kunjungan Kerja Asdep Kemenko Bidang Perekonomian RI

MONITOR, Cikampek - Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Fitri Wiyanti terima kunjungan kerja Asisten…

9 jam yang lalu

Menperin Tunjukkan Cinta Produk Dalam Negeri di World Expo Osaka 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menunjukkan komitmennya dalam mencintai dan…

11 jam yang lalu

Tunjangan Profesi 227.147 Guru Bukan ASN Binaan Kemenag Naik Rp500Ribu

MONITOR, Jakarta - Tunjangan profesi bagi ratusan guru bukan ASN (Aparatur Sipil Negara) binaan Kementerian…

16 jam yang lalu

Sekjen Partai Gelora Yakin Suatu Saat Nanti akan Tercipta Perdamaian di Tanah Palestina

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik meyakini, bahwa tanah…

17 jam yang lalu