Foto: Istimewa
MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Serikat Pekerja PT Pegadaian (Persero) Ketut Suhardiono menyebut rencana pembentukan holding (Penggabungan Perusahaan) ultra mikro akan membuat bisnis PT Pegadaian terganggu. Ketut beralasan segmen bisnis PT. Pegadaian yang berbeda dengan perusahaan perbankan manapun, menjadikan pegadaian memiliki karakter bisnis tersendiri. Upaya untuk melakukan holding, akuisisi atau merger, ungkap Ketut, hanya akan menganggu fokus bisnis PT Pegadaian.
“Dengan holding, tidak akan terfokus kegiatan usaha di bidang gadai. Hal ini akan membuat produk bisnis PT Pegadaian yang selama ini dikembangkan menjadi terganggu atau terkontaminasi,” ujar Ketut.
Ketut pun menegaskan posisi PT Pegadaian yang termasuk dalam Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB). Dengan begitu, selama ini PT. Pegadaian memang hanya berfokus melayani masyarakat yang belum atau tidak memiliki akses ke perbankan.
“Jadi, biarpun masyarakat tidak memiliki tabungan atau nomor rekening pegadaian, mereka bisa menjadi nasabah. Kedua, Pegadaian bisa memberikan kredit mulai dari Rp 50 ribu dan bahkan kredit dengan skema nol persen. Tidak banyak lembaga keuangan di Indonesia yang mampu melakukan hal ini,” jelas dia.
Karena itu, baginya, tidak selayaknya PT. Pegadaian (Persero) dimasukkan ke dalam rencana pembentukan holding. Ketut pun optimis PT Pegadaian justru bisa menjadi perusahaan bisnis yang lebih mandiri dan berkembang besar.
“Pegadaian, salah satu BUMN yang memiliki kinerja yang sangat sehat. Pegadaian sangat layak diposisikan sebagai perusahaan besar,” tuturnya.
MONITOR, Jakarta - Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah yang berlangsung pada 4–6 September 2025 di Kota…
MONITOR, Jakarta - Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menegaskan bahwa…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk meneladani kepribadian Nabi Muhammad…
MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…
MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…
MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…