PERTANIAN

Cegah Bioterorisme, Polri Gandeng Balitbangtan

MONITOR, Jakarta – Tingkatkan pemahaman anggota kesatuan Kimia Biologi Radioaktif (KBR) Pas Gegana, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bekerjasama dengan Balitbangtan mengadakan bimbingan teknis (bimtek) bioresiko terkait agen biologis dan toksin di Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLitvet) Bogor pada 1-5 Februari 2021.

Kepala BBLitvet Indi Dharmayanti saat pembukaan kegiatan menyampaikan mengenai pentingnya pemahaman agen biologi patogen yang dapat digunakan sebagai senjata biologi. Indi juga menyebutkan bahwa BBLitvet memiliki fasilitas dan sumberdaya yang mumpuni terkait penanganan agen biologi.

“Bblitvet memiliki culture collection sebagai depository mikroorganisme patogen satu-satunya di Indonesia,” jelasnya saat pembukaan acara, Senin (1/2).

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry yang turut hadir saat pembukaan menambahkan bahwa dalam hal penanganan agen biologi dan toksin yang berpotensi sebagai senjata biologi, Balitbangtan melalui BBLitvet telah banyak bekerjasama dengan lembaga internasional seperti American Type Culture Collection (ATCC) USA, Federal Bureau of Investigation (FBI), Civilian Research and Development Foundation (CRDF), Sandia Laboratory, OIE, dan Biosecurity Engagement Program (BEP).

“Indonesia juga telah meratifikasi Biological Weapons Convention, sehingga ada pelarangan pengembangan, produksi, penimbunan akuisisi dan retensi mikroba dan toksin yang tidak mempunyai justifikasi untuk tujuan damai,” lanjut Kepala Balitbangtan.

Bimtek ini menghadirkan beberapa narasumber yang ahli di bidangnya. Dr. drh. NLP Indi Dharmayanti memberikan materi tentang Pengendalian dan pencegahan zoonosis dan penyakit Emerging (COVID 19); Dr Susan M Noor MVSc memberikan materi teori dan praktikum tentang (Biological weapons, dekontaminasi dan penanganan limbah bahan biologik berbahaya); drh Indrawati Sendow, MSc memberikan materi teori dan praktikum tentang (Laboratorium biosafety dan biosecurity), APD; Dr drh Rahmat Setya Adji, MSi memberikan materi teori tentang Pengenalan Bacillus Antracis.

Terkait dengan isu bioterorisme saat ini yang kecenderungannya menggunakan agen biologis termasuk bakteri, virus, jamur dan toksin, peserta bimtek diberikan pengetahuan tentang agen biologis dan toksin yang berpotensi sebagai senjata biologi, termasuk aspek legal dan mitigasinya.

Recent Posts

Wamen Helvi Sebut Wirausaha By Design Jadi Kunci Sukses Sektor UMKM Indonesia

MONITOR, Cirebon - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menyebut…

16 menit yang lalu

BEM Nusantara DKI Jakarta Apresiasi Gubernur Tangani Persoalan Banjir

MONITOR, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara DKI Jakarta memberikan apresiasi kepada Gubernur Pramono…

9 jam yang lalu

DPR Desak Polisi Usut Kasus Jual Beli Rekening Judol, Dorong Pelaku Dijerat Hukuman Maksimal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas pihak-pihak…

10 jam yang lalu

24 Calon Dubes Penuhi Syarat, DPR Harap Diplomasi RI Makin Kuat

MONITOR, Jakarta - Komisi I DPR RI telah merampungkan fit and proper test 24 calon…

10 jam yang lalu

DPR Desak Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Diusut Transparan, Soroti Gaya Hidup Aparat

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Sarifudin Sudding menegaskan bahwa penanganan kasus kematian…

11 jam yang lalu

571 Ribu Penerima Bansos Terindikasi Judol, Puan: Telusuri Tuntas, Masyarakat Rentan Jangan Jadi Korban

MONITOR, HJakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah segera melakukan penelusuran dan validasi…

11 jam yang lalu