MONITOR, Jakarta – Susi Pudjiastuti mengaku terusik mendapati banyak upaya provokatif dan aksi saling bully terutama melalui media sosial. Eks Menteri KKP era Jokowi periode pertama ini turut angkat bicara.
Susi menyatakan dirinya menyukai keberagaman, sehingga gerah ketika masyarakat saling serang menyerang dan hujat menghujat. Pernyataan ini merespon ‘serangan’ Arya Permadi alias Abu Janda terhadap eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, belum lama ini.
“Ibu saya NU, Ayah saya Muhammadiyah. Dan dua organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu dan belum mengerti Islam. Sayapun terusik untuk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. Sebagai seorang yang mencintai kebaikan dan keberagaman,” kata Susi, melalui laman Twitternya.
Menghadapi banyaknya upaya provokatif terutama di medsos, Susi pun mengajak semua elmen untuk mengenhentikannya.
“Di tengah pandemic kita banyak mendengar ceramah keagamaan yang provokatif yang mengganggu kenyamanan, kita juga sering mendengar vlog-vlog yang juga countering sebaliknya. Saling hujat, membully perbedaan dll. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan,” ajak Susi.
“Kita hentikan hujatan dan bully akan perbedaan.. kita stop hentikan juga mengikuti provokasi-provokasi yang merusak kedamaian dan kebersamaan kita,” tandas Susi.