Jumat, 22 November, 2024

Luhut dukung Percepatan Modernisasi Pertanian dengan Alsintan

MONITOR, Serpong -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan optimistis modernisasi pertanian Indonesia bisa semakin cepat dilakukan, terutama dengan semakin berkembangnya teknologi alat dan mesin pertanian (alsintan) di Indonesia. Pada kunjungannya ke Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Rabu (27/1/2021), Luhut melihat secara langsung sejumlah prototipe alsintan yang dibuat perekayasa BBP Mektan.

“Kalau kita punya lahan pertanian sekitar 7 juta hektare, setengah saja kita mainkan dengan alsintan, setidaknya dampaknya bisa sampai tiga kali lipat,” tuturnya.

Luhut menyebutkan sektor pertanian saat ini memiliki berbagai capaian positif. Padahal mayoritas petani masih menggunakan cara manual. Karena itu, Luhut menilai intervensi teknologi alsintan bisa sangat mendongrak produksi nasional.

“Hingga sekarang, bertaninya masih belum bertani modern dan hasilnya sebenarnya masih bisa ditingkatkan melalui pupuk, benih (bibit) dan alsintan,” ungkapnya.

- Advertisement -

Pertanian modern diharapkan mampu meningkatkan produktivitas nasional. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dibutuhkan penggunaan teknologi baru secara masif untuk bisa mewujudkan pertanian Indonesia yang modern.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan penggunaan alsintan memang memiliki peranan penting dalam mendongrak kualitas dan kuantitas produksi pertanian nasional. Maka pihaknya pun telah memasukkan program pemberian bantuan alsintan sebagai upaya untuk pengembangan pertanian nasional.

“Alsintan harus menjadi bagian dari program kita untuk meningkatkaan produktivitas padi, jagung, kedelai, maupun tebu. Dengan alsintan, losses bisa kita tekan tiga hingga lima persen. Padahal kalau cara manual, losses bisa mencapai 12 persen,” sebut Syahrul.

Syahrul juga meyakini para peneliti dan perekayasa yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) siap menjawab kebutuhan industri alsintan. Bahkan Ia meminta para peneliti dan perekayasa tersebut diberikan akses untuk terlibat dalam pengembangan setiap tahapan pembangunan pertanian, dari hulu hingga ke hilir.

Menambahkan pernyataan Syahrul, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyebutkan pihaknya telah menyiapkan banyak prototipe yang bisa dikembangkan oleh industri alsintan dalam negeri. “BBP Mektan memang disiapkan untuk membuat prototipe alsintan, dari pra tanam, tanam, hingga processsing,” ungkapnya.

Bahkan Balitbangtan sangat terbuka jika pengembangan industri alsintan dilakukan melalui sinergi antara Kementan, BPPT, BUMN, maupun sektor swasta. “ Kita sudah siap dengan berbagai prototipe yang dihasilkan dan sudah banyak dilisensi. Jika 40 – 60 persen alsintan yang dibuat dari dalam negeri dan digunakan petani, kita percaya ini bisa mendongkrak produksi pertanian,” tegas Fajdry.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER