MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J. Mahesa, meminta Komisi Yudisial (KY) meningkatkan kualitas dalam proses seleksi calon Hakim Agung dan Hakim Ad hoc, bukan hanya sekadar proses seremonial dan prosedural semata.
“Kami ingin KY menyeleksi hakim bukan prosedural dan seremonial saja, bagaimana meningkatkan kualitas para hakim, misalnya, putusan yang dibuat harus memberikan rasa keadilan kepada masyarakat,” ungkapnya dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi III DPR bersama KY di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2021).
Raker tersebut membahas evaluasi kinerja KY dalam seleksi calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc pada Mahkamah Agung (MA).
Desmond menilai, kalau KY hanya melakukan proses seleksi calon hakim secara prosedural dan seremonial saja, maka produk yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan harapan masyarakat.
Desmond pun mencontohkan, apabila ada perkara yang melibatkan antara pengusaha dan rakyat, maka yang selalu menang adalah pihak pengusaha.
“Peran KY di sini, dunia riil yang ada ‘jauh panggang dari api’. Moral itu dalam rangka orang yang KY sampaikan agar Komisi III DPR jernih melihat, bukan prosedural saja,” ujarnya.
Desmond menginginkan adanya perbaikan di MA, sehingga putusan yang diberikan benar-benar memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.
Desmond menambahkan bahwa hal itu dapat terwujud jika para Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc yang ada di lembaga tersebut merupakan sosok yang berintegritas dan berkualitas dalam memberikan putusan yang memenuhi rasa keadilan.