MONITOR, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengungkapkan, pihaknya menyadari sepenuhnya bahwa bertahan atau tidaknya sebuah organisasi sangat bergantung pada kemampuannya beradaptasi terhadap lingkungannya yang selalu berubah.
Apalagi, menurut Hasto, di era lingkungan nasional dan dunia yang dipengaruhi oleh berbagai disrupsi yang ada.
“Maka itulah sebagai organisasi politik, PDI Perjuangan terus berusaha melakukan transformasi mengikuti tantangan jaman yang ada. Sehingga akan terus mampu mengelola eksplorasi publik yang terus dinamis. Bertransformasi menjadi partai politik modern, yang memiliki manajemen organisasi yang transparan, akuntabel, komunikatif, responsif dan adaptif,” ungkapnya kepada media, Jakarta, Senin (18/1/2021).
Sehingga pada rapat peringatan HUT ke-48 yang lalu, Hasto mengatakan, PDIP membaca betapa sulitnya tantangan yang hadir untuk bisa mewarnai kehidupan politik nasional di tengah pandemi Covid-19. Berbagai limitasi yang ada dijawab dengan gelaran peringatan HUT partai yang harus tetap bisa dilaksanakan, dan tetap menghadirkan seluruh unsur partai dari seluruh Indonesia.
“Teknologi telekonferensi akhirnya digunakan dan partai pun menggerakkan organisasinya di seluruh Indonesia untuk melaksanakannya,” katanya.
Hal itu, menurut Hasto, ternyata menarik perhatian Museum Rekor Indonesia (MURI). Sehingga pada Senin (18/1/2021) ini, DPP PDIP akan melaksanakan rapat yang menghadirkan pihak MURI terkait penggunaan teknologi dalam perayaan HUT dimaksud.
“Bagi PDI Perjuangan, hal ini membuktikan bahwa kerja-kerja partai untuk melaksanakan transformasi menuju partai modern ternyata diperhatikan dan diapresiasi. Ini jadi bukti bahwa publik memang menaruh harapan pada partai sebagai penghubung vital negara dengan masyarakat sipil, sehingga harus tetap hidup dan bertransformasi,” ujarnya.
Selain penggunaan teknologi, Hasto menyebutkan, MURI ternyata juga menaruh perhatian pada berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada peringatan HUT partai itu. Yakni penanaman pohon dan pembagian tumpeng untuk rakyat.
Menurut Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menyerahkan secara simbolis di acara HUT menyampaikan bahwa tumpeng itu adalah sebuah penugasan bagi kader partai untuk selalu menjadikan rakyat, khususnya Marhaen dan Wong Cilik, sebagai cakrawati perjuangan.
“Selain itu, Ibu Megawati menyatakan tumpeng ini mencerminkan demokrasi paling mendasar. Yakni dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” ungkapnya.
“Bukan perkara mudah melaksanakan pembagiannya di tengah aturan ketat pandemi Covid-19. Namun dipastikan semuanya dilaksanakan sejalan protokol Covid-19,” ujar Hasto melanjutkan.
Bagi PDIP, Hasto menambahkan, semua hal ini akan semakin memberi motivasi untuk terus melakukan perubahan dan transformasi menjadi lebih baik. Khususnya menuju partai modern yang dilaksanakan dengan mewujudkan inovasi dan kreativitas.
“PDI Perjuangan bertekad untuk terus lingkungan yang progresif revolusioner, berinovasi untuk memastikan PDI Perjuangan bisa beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru,” katanya.
MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…
MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…