POLITIK

Hasto: Kami Ditugaskan Merawat Lingkungan dan Sadar Bencana

MONITOR, Jakarta – Berbagai kegiatan PDI Perjuangan (PDIP) mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Mulai dari peserta HUT ke-48 partai secara daring terbanyak, penanaman pohon oleh anggota partai terbanyak hingga pembagian tumpeng untuk rakyat terbanyak. 

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa PDIP sebagai pemenang pemilu dua kali berturut-turut dan juga pengusung utama Presiden dan Wakil Presiden ingin agar sadar bencana dan merawat lingkungan menjadi konsep pembangunan.

“Bagi PDI Perjuangan, penghargaan MURI membuktikan bahwa kerja-kerja partai mendapat apresiasi publik. Sesuai perintah dari Ibu Ketua Umum Ibu Megawati, kami ditugaskan merawat lingkungan, sadar bencana. Jadi bukan sekedar menanam pohon dan membersihkan sungai. Bahkan juga dalam tata kota hingga arsitektur bangunan,” ungkapnya, Jakarta, Senin (18/1/2021).

Di partai berlambang banteng moncong putih itu, lanjut Hasto, langkah konkret dilakukan dalam pembangunan kantor partai di Yogyakarta.

“Salah satu buktinya adalah kantor DPD PDI Perjuangan Yogyakarta dimana hari ini saya ikut rapat partai dengan MURI dari sini. Bangunan ini bukan hanya green building, tapi juga dibangun tahan gempa. Ini salah satu bentuk kesadaran akan lingkungan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Hasto mengatakan, para kepala daerah asal PDIP, anggota DPR, DPRD maupun struktural partai, kerap dipertemukan dengan BMKG, BNPB, hingga ahli tata ruang agar sadar bencana dan memiliki karakter merawat lingkungan. 

“Sebagai kader PDI Perjuangan, setiap struktural partai, eksekutif partai, legislatif partai, sering kami pertemukan agar membangun kesadaran tata ruang yang aman bencana dan pro terhadap lingkungan,” katanya.

Bahkan dalam beberapa momen penting partai, Kepala BMKG hingga Kepala BNPB sering diundang PDIP untuk memberikan penjelasan pentingnya pemahaman akan bencana dan menjaga kelestarian alam. 

Sebab, Hasto menyebutkan, peristiwa likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah, pada 2018 lalu, sebenarnya BMKG sudah menginformasikan peringatan jauh sebelumnya.

Atas dasar itu, menurut Hasto, Indonesia perlu merombak kembali paradigma pembangunan dan mereorientasi konsepsi pembangunan dengan prinsip dasar sadar bencana dan menjaga keseimbangan alam.

“Pengalaman ini tak ingin sekedar dilewatkan oleh PDI Perjuangan, namun harus menjadi pelajaran untuk perbaikan pembangunan tata ruang kita ke depannya,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, di awal 2021, Indonesia kembali berduka, gempa Magnitudo 6,2 mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Tak hanya itu, Banjir besar juga terjadi di Kalimantan Selatan dan beberapa daerah lainnya.

Recent Posts

UIN Ar-Raniry Konsolidasikan Gerak Cepat Pimpinan

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Retret Kepemimpinan 2025 pada…

3 jam yang lalu

Bambu Jadi Harapan Baru Industri Furnitur Nasional

MONITOR, Jakarta - Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan bambu terbesar di dunia, dengan…

6 jam yang lalu

Menag Dorong Kajian Ontologi Pendidikan sebagai Rumusan Arah Baru Pesantren

MONITOR, Bandung - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan perlunya perumusan yang komprehensif sebelum Direktorat Jenderal…

7 jam yang lalu

Kuasa Hukum UIN Jakarta Minta Yayasan Hormati Proses Integrasi Satuan Pendidikan Sesuai KMA 1543 Tahun 2025

MONITOR, JAKARTA - Kuasa Hukum UIN Jakarta Alwamih meminta pihak yayasan menghormati dan mentaati proses…

9 jam yang lalu

Menteri UMKM Lantik Pengurus IKA Trisakti Periode 2025-2029, Ajak Kontribusi ke Kampus

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman melantik Pengurus Ikatan…

9 jam yang lalu

Indonesia dan Swiss Cetak SDM Industri Berdaya Saing Global Lewat Pendidikan Vokasi

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengintensifkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri guna…

9 jam yang lalu