PERTANIAN

Amankan Produksi Pangan, Kementan Masifkan Penggunaan Agens Pengendali Hayati

MONITOR, Yogyakarta – Maraknya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) seperti hama dan penyakit berpotensi menurunkan hasil produksi pangan bahkan gagal panen (puso). Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) mengantisipasi hal tersebut dengan menyediakan bahan pengendalian OPT yang ramah lingkungan.

Bahan pengendali OPT berupa agens pengendali hayati (APH) nantinya akan salurkan kepada Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit Tumbuhan (LPHP) di seluruh Indonesia untuk diperbanyak. Kegiatan ini sangat didukung oleh seluruh daerah di Indonesia salah satu provinsi yang antusias adalah D.I. Yogyakarta.

“Saat ini kami (LPHP) bersama petani sudah dapat memproduksi, memperbanyak APH untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman yang sering menyerang,” ucap Paryoto Kepala LPHP Bantul D.I. Yogyakarta saat dihubungi hari Jumat (15/01).

Paryoto menambahkan, jenis APH yang dikembangkan adalah Beauveria bassiana, Trichoderma sp, Paenibacillus polymyxa, dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizhobacteria), umumnya untuk pengendalian hama pada tanaman padi.

“Petani sekarang sudah merasakan manfaatnya APH, hal ini dirasakan cukup efektif mengendalikan OPT, selain itu lebih murah dan aman bagi petani serta lingkungan,” jelas Paryoto.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Edy Purnawan yang dihubungi di Jakarta, menyatakan bahwa Kementan berkomitmen mendukung dan mengawal pengembangan APH dan penggunaannya sebagai bahan pengendali OPT.

“Tahun 2020 kami mengalokasikan pengembangan APH sebanyak 86 unit yang tersebar di LPHP-LPHP di 31 provinsi,” tutur Edy. Kegiatan perbanyakan APH nantinya dilakukan oleh kelompok tani pengembang APH seperti kelompok tani PPAH.

Ditjen Tanaman Pangan mencatat tahun 2020 sebanyak 78 kelompok tani PPAH telah mendapatkan fasilitas pembinaan atau penguatan untuk kegiatan perbanyakan tersebut dan akan terus ditingkatkan tiap tahunnya. Edy berharap dengan makin banyaknya penggunaan APH ditingkat petani dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap bahan-bahan kimia yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan bagi manusia.

Senada dengan Edy, Suwandi Dirjen Tanaman Pangan menyatakan sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kementan akan terus mendukung upaya dan kegiatan inovatif yang mendukung pengamanan produksi pangan dari gangguan OPT, guna mendukung pencapaian target produksi yang telah ditetapkan guna memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat di negeri ini.

“Kita harus kawal produksi pangan tetapi dengan cara-cara yang ramah lingkungan dan aman bagi manusia yang mengonsumsinya,” ucap Suwandi.

Recent Posts

Puan Dorong Pemerintah Bertindak Soal Ancaman Gugatan Brasil Terkait Kematian Turis Juliana di Rinjani

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menanggapi isu yang berkembang terkait ancaman gugatan yang…

2 jam yang lalu

Dukung Program PKG, Kemenag Libatkan Jutaan Siswa dan Santri

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag mendukung Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi…

2 jam yang lalu

Terjadi Lagi Kapal Tenggelam di Selat Bali, DPR Desak Audit Menyeluruh Sistem Keselamatan Pelayaran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri menyampaikan keprihatinan mendalam…

4 jam yang lalu

Karantina Kepri dan Bea Cukai Bersinergi Musnahkan Komoditas Ilegal

MONITOR, Jakarta - Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau…

5 jam yang lalu

Tak Perlu Nunggu Puluhan Tahun untuk Sertifikasi, 33 Ribu Lebih Guru Kemenag Ikut PPG 2025

MONITOR, Jakarta - Bukan lagi mimpi! Kini guru-guru Kementerian Agama tak perlu menunggu hingga puluhan…

6 jam yang lalu

Prihatin Insiden Kapal Tenggelam di Selat Bali, Puan Minta Pemerintah Perbaiki Tata Kelola Transportasi

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden tenggelamnya Kapal…

6 jam yang lalu