Sabtu, 27 Juli, 2024

Sempat Mogok, Pedagang Tempe Tahu di Depok Kembali Berjualan

MONITOR, Depok – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok Zamrowi Hasan mengatakan, mulai Senin (4/1/2021) kemarin, pedagang tempe tahu di sejumlah pasar tradisional, mulai kembali berjualan. Sebelumnya para pedagang tersebut sempat mogok berjualan akibat meningkatnya harga kedelai.

Menurut Zamrowi, sesuai informasi dari Kementerian Perdagangan, kenaikan harga kedelai disebabkan lonjakan permintaan dari Tiongkok ke Amerika Serikat selaku eksportir.

“Kalau harga kedelai naik beimbas pada biaya produksi juga naik,” katanya, saat dikonfirmasi, Selasa (5/1).

Zamrowi menjelaskan, harga kedelai impor di tingkat pengrajin mengalami penyesuaian dari Rp 9 ribu/kg pada November 2020. Kini menjadi Rp 9.300/kg-Rp 9.500/kg pada Desember 2020, atau naik sekitar 3,33-5,56 persen.

- Advertisement -

“Dari rilis Kemendag RI juga disebutkan stok kedelai di gudang importir sekitar 450.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan 2-3 bulan mendatang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperdagin Kota Depok, Anim Mulyana menyebut, harga tempe di Pasar Cisalak mengalai kenaikan dari Rp 7 ribu/potong menjadi Rp9 ribu/potong. Atau naik Rp 2 ribu/potong.

Sedangkan di Pasar Agung harga tahu semula Rp 3.500/potong menjadi Rp5 ribu/potong, dan tempe juga mengalami kenaikan dari Rp 5 ribu/potong menjadi Rp 7 ribu/potong.

Anim menambahkan, terdapat beberapa pasar juga yang menjual tempe tahu dengan harga normal. Namun, untuk mensiasatinya, para pedagang mengurangi ukurannya.

“Menurut petugas di Pasar Sukatani harga tempe normal, harga tahu naik Rp500/potong,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER