MONITOR, Jakarta – Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung berkepanjangan selama lebih dari 9 bulan pada tahun 2020 telah berdampak besar bagi perekonomian global dan dalam negeri, sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa pasokan dan harga pangan pada 2021 aman dan terkendali. Menteri yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan ini berkomitmen untuk terus bekerja keras memastikan ketersediaan dan akses masyarakat terhadap pangan agar ketahanan pangan nasional tetap terjaga di tengah situasi pandemi.
“Secara umum 11 bahan pangan pokok dasar kita dalam kendali aman. Khusus untuk beras kami telah mempersiapkannya sampai dua tahun ke depan sesuai petunjuk Bapak Presiden,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Terkait dengan hal itu, Badan Ketahanan Pangan terus memantau perkembangan harian harga dan pasokan/stok pangan strategis baik di tingkat produsen maupun konsumen. Hal ini penting sebagai early warning terjadinya permasalahan pangan agar dapat segera melakukan langkah antisipatif selanjutnya baik yang bersifat koordinatif maupun kegiatan aksi untuk mendukung kelancaran distribusi pangan.
Salah satu strategi yang dilakukan dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan adalah mengupayakan pasokan pangan terjangkau ke masyarakat di seluruh wilayah. Hal tersebut dilakukan melalui pemetaan dan intervensi pangan dari wilayah surplus dan defisit atau dari wilayah denga harga murah ke wilayah dengan harga tinggi.
“Kita memetakan situasi ketersediaan pangan di daerah surplus dan minus, daerah yang defisit kita intervensi distribusi pangan agar pasokan dan harga pangan tersebut stabil,” ungkap Kepala BKP Agung Hendriadi, Sabtu (02/01/2021).
Pada momentum natal dan tahun baru beberapa komoditas pangan memang mengalami kenaikan, namun masih dalam tahap yang wajar. Harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah meskipun mengalami kenaikan pada akhir tahun, namun flukutasinya pada Tahun 2020 ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan fluktuasi harga yang terjadi pada Tahun 2019. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien variasi (CV) harga cabai merah keriting Tahun 2020 sebesar 22,57%, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 29,89%.
BKP telah memberikan dukungan fasilitasi distribusi pangan untuk mendukung kelancaran pasokan pangan, termasuk distribusi cabai dari wilayah surplus ke wilayah defisit, sehingga dapat membantu stabilitas harga di tingkat produsen maupun konsumen.
Pandemi yang diprediksi belum akan berakhir dalam waktu singkat tetap menjadi fokus untuk diwaspadai dampaknya terhadap stabilitas pangan pada Tahun 2021. Namun demikian, Agung optimis stabilitas pangan tetap akan terkendali.
“Masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan beras hingga bulan Maret 2021 diperkirakan aman karena stok akhir tahun 2020 cukup besar sekitar 6,7 juta ton sehingga harga diperkirakan akan tetap stabil,” ujar Agung.
Berdasarkan proyeksi harga 4 bulan ke depan yang dilakukan BKP, menghadapi triwulan pertama 2021, harga beras, bawang putih, daging sapi, daging ayam, minyak goreng dan gula pasir masih stabil. Sementara itu harga telur yang sempat naik akhir Desember 2020 mulai mengalami penurunan. Demikian juga harga cabai diperkirakan akan mulai menurun pada bulan Januari 2021 seiring mulai bertambahnya pasokan dari wilayah sentra seperti Jawa Tengah yang mulai memasuki musim panen.
MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…
MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…