PERBANKAN

Wow! BI Raih Sertifikat Akreditasi A dalam Pengelolaan Arsip

MONITOR, Jakarta – Bank Indonesia (BI) kembali memperoleh sertifikat akreditasi A dari lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Sertifikat tersebut diberikan karena bank sentral mampu mengelola arsip dengan baik.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, pengelolaan arsip yang baik di RI merupakan arahan dari Presiden pertama, Soekarno yang mengimbau bahwa Indonesia jangan pernah meninggalkan sejarah.

Apalagi, bank sentral memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi, pencetakan dan pengelolaan uang, serta menjaga stabilitas ekonomi.

“Semangat ini yang terus kami bawa, bahwa arsip tidak hanya arsip. Arsip itu punya nilai sejarah yang penting. Tidak hanya perencanaan kebijakan, tapi juga pelaksanaan kebijakan, monitoring, pengawasannya, dan transparansinya,” ujar Perry dalam konferensi video, Senin (28/12/2020).

Perry menuturkan bahwa arsip mampu memperkuat tata kelola bank sentral sebagai otoritas moneter. Menjadi sumber referensi dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan memajukan ekonomi, sebagaimana amanat UUD 1945 yang dirumuskan dalam UU BI.

Tercatat, Bank Indonesia bukan sekali ini saja mendapat penghargaan dari ANRI. Pada tahun 2006, BI mendapat penghargaan karena kinerja dalam pengamanan, penyelamatan, dan pelestarian arsip. Tahun 2016, BI ditetapkan menjadi juara I di tingkat kearsipan lembaga negara.

“Terima kasih ANRI yang selalu mendampingi kami. Ini komitmen kami. Tanpa bantuan ANRI, (pengelolaan arsip) itu kurang bisa maksimal,” sebut Perry.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo menambahkan, pengelolaan arsip menjadi lebih penting karena Indonesia merupakan negara besar dan majemuk.

Menurut Tjahjo setiap kementerian/lembaga atau instansi negara wajib belajar dari pengalaman masa lalu. Pada momen kemerdekaan RI tahun 1945 misalnya, dokumentasi pembacaan teks proklamasi hanya tercermin dari satu foto. Dokumentasi lainnya sudah habis dibakar pemerintahan Jepang.

“(Dokumentasi) yang lain sudah dibakar habis oleh Jepang. Saya kira ini pengalaman semoga di masa yang akan datang, (arsip) bisa ditata dengan baik,” pungkasnya.

Recent Posts

61.404 Jemaah Haji Reguler Telah Diberangkatkan, 200 Ribu Lebih Sudah Tervisa

MONITOR, Jakarta - Memasuki hari kesepuluh operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, Kementerian Agama…

9 menit yang lalu

Transformasi Prajurit TNI, Mahir Bahasa Asing dan Andal Kuasai Alutsista

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mendukung transformasi profesionalisme prajurit, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto…

6 jam yang lalu

Menteri Maman Tegaskan Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa sertifikasi…

8 jam yang lalu

Andreas Ungkap DPR Rekomendasikan TPGF Demi Beri Keadilan Bagi Eks Pemain Sirkus OCI

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR Andreas Hugo Pareira menanggapi laporan Kementerian Hak…

10 jam yang lalu

LPDB Salurkan Pembiayaan, Wamenkop Dorong Koperasi Kopi Jadi Motor Ekonomi Desa

MONITOR, Bandung - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyalurkan pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi Produsen…

10 jam yang lalu

Rakor Protas, Menteri Agama Ajak Jajaran Pendidikan Islam Maknai Ekoteologi dan Cinta Dalam Lahirkan Program

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar agenda Rapat Koordinasi…

10 jam yang lalu