BUMN

CSR Pertamina Hulu Mahakam Adopsi Model Pekarangan Pangan Lestari

MONITOR, Samarinda – Geliat bertani di pekarangan mendapat dukungan dari berbagai unsur masyarakat. Tidak terkecuali dari pihak swasta. Salah satunya terlihat dari program Corporate Social Responsibilty (CSR) Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Perusahaan ini mendorong masyarakat khususnya anak muda milenial menjadi petani dengan memanfaatkan potensi lingkungan yang ada.

CSR PHM membina gapoktan dengan anggota sekitar 150 orang yang fokus ke pertanian tanaman pangan, hortikultura, perikanan dan peternakan.

Indra, salah satu tim penanggungjawab kegiatan CSR PHM mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan penyuluh pertanian dalam pelaksanaan kegiatan hingga mengadopsi model kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di mana terdapat pertanaman pekarangan, peternakan, usaha pangan dan non pangan.

“Model pekarangan pangan ini kita kembangakan antara lain sayur-sayuran seperti sawi, kangkung, bayam, terong dan cabai. Ada juga peternakan lele dan ayam serta usaha pengolahan pangan maupun non pangan seperti pembuatan kompos,” ujar Indra

Hasil panen sayuran kelompok ditampung oleh jasa katering PHM dengan pegawai sekitar 400 orang. Sebagian dikonsumsi oleh rumah tangga dan sebagian lagi dijual untuk umum.

“Rumah tangga bisa menghemat pengeluaran pembelian sayuran sekitar 10 ribu rupiah per hari, sedangkan hasil ternak lele dijual ke pengepul rata-rata 1 ton per bulan dengan harga sekitar Rp. 18 ribu per kg,” ungkap Samingan, Ketua Gapoktan Purnama yang merupakan pelaksana kegiatan CSR PHM.

Pengembangan pekarangan sebagai sumber pangan mendapat dukungan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dia berpesan agar masyarakat memanfaatkan pekarangannya sebagai kebun keluarga. Dia berharap di pekarangan pekarangan warga itu bisa ditanam berbagai jenis tanaman mulai dari sayur buah dan tanaman lain yang bermanfaat, bahkan peternakan dan perikanan.

“Ini yang menjadi kekuatan. Kita berharap tanaman pekarangan bisa menopang kebutuhan pangan sehingga ketahanan pangan tetap terjaga. Itu yang kami dorong saat ini,” ujar Mentan SYL.

Senada dengan Mentan SYL, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi menuturkan, P2L telah menjadi kebutuhan di tengah kondisi pandemi yang masih melanda.

Menurutnya, dengan bertanam di pekarangan tidak saja menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan, namun masyarakat juga memiliki aktifitas yang menyehatkan sehingga imunitas dapat meningkat, dan terhindar dari covid-19.

“Bertanam di pekarangan itu selain dapat menghasilkan bahan pangan, juga menyehatkan karena kita bergerak dan fisik menjadi lebih sehat,” ucap Agung.

Agung juga mengungkapkan kegiatan P2L akan terus dikembangkan dan diperluas agar masyarakat mengenal dan mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dari pekarangan.

Recent Posts

Panglima TNI dan Menhan Hadiri Raker dengan DPR Bahas Penyesuaian Anggaran 2026

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie…

3 jam yang lalu

Agar Tak Seperti di Nepal, DPR RI Ingatkan Negara Harus Makin Baik Realisasikan Harapan Publik

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyoroti…

6 jam yang lalu

DPR Minta Kapolri Bebaskan Pendemo yang Ditahan dan Temukan yang Hilang

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman mendesak Kapolri Jenderal Listyo…

7 jam yang lalu

Wamen Helvi: Transformasi Legalitas UMKM untuk Perluas Lapangan Kerja

MONITOR, NTB - Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, mengatakan transformasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah…

7 jam yang lalu

DPR Setujui Usulan Kenaikan Anggaran Kemenag 2026

MONITOR, Jakarta - Komisi VIII DPR RI menyetujui usulan kenaikan pagu dan realokasi anggaran Tahun…

9 jam yang lalu

LLDikti III Libatkan UPH Perkuat Perlindungan Psikologis Korban Kekerasan di Perguruan Tinggi

MONITOR, Jakarta - Kekerasan di lingkungan perguruan tinggi menjadi isu serius yang membutuhkan perhatian lebih.…

10 jam yang lalu