POLITIK

Fadli Zon Ingatkan Pemerintah Jangan Bergantung Vaksin Sinovac

MONITOR, Jakarta – Politikus Gerindra Fadli Zon menyarankan pemerintah untuk tidak bergantung pada impor satu jenis vaksin Covid-19. Sebagaimana diketahui, saat ini pemerintah baru mendatangkan vaksin Sinovac dari China, sebagai satu-satunya vaksin obat Corona.

Fadli Zon mengatakan, pemerintah bisa mengimpor jenis vaksin lainnya misalnya jenis Pfizer yang disebut-sebut sudah teruji, bahkan digunakan di beberapa negara.

“Sebaiknya pemerintah mengimpor beberapa jenis vaksin termasuk Pfizer yang sudah teruji dan dipakai banyak negara maju,” kata Fadli Zon, Jumat (25/12).

Lebih jauh ia mengingatkan bahwa vaksin Sinovac masih belum jelas sisi keamanannya dan manfaatnya.

“Jangan hanya tergantung vaksin Sinovac yang belum jelas keampuhan dan keamanannya,” tandasnya.

Recent Posts

Realisasi BOS Pesantren 2025 Capai Rp 196,8 Miliar

MONITOR, Jakarta - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan pesantren tahun ini…

19 menit yang lalu

Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu, Pencairan Dirapel

MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…

9 jam yang lalu

Bela Rakyat, DPR Akan Fasilitasi Penyelesaian Polemik Tutupnya Pusat Kebugaran yang Rugikan 1.000 Konsumen

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyoroti polemik penutupan seluruh…

9 jam yang lalu

RI Debut di BRICS, Ketua BKSAP DPR: Indonesia Kian Tegaskan Nonblok dan Jadi Pemain Berpengaruh

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera…

10 jam yang lalu

Kemenag Dorong Ekosistem Ekonomi Pesantren Melalui Program Kampung Keren

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama terus memperkuat program Kemandirian Pesantren sebagai…

11 jam yang lalu

Komisi X DPR Soroti Kecurangan Pengondisian Nilai Rapor di SPMB 2025

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengatakan pihaknya akan…

11 jam yang lalu