Jumat, 26 April, 2024

Kementerian PUPR terapkan Teknologi BIM pada Renovasi Pasar, Sarana Olahraga, dan Pendidikan

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik termasuk di bidang jasa konstruksi.

Salah satu prinsip dasar teknologi konstruksi yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan Building Information Modeling (BIM) atau teknologi konstruksi yang berbasis industri 4.0, dan sudah mulai diterapkan pada pekerjaan Renovasi Pasar, Sarana Olahraga, dan Pendidikan

“Pemanfaatan teknologi harus memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur, bukan sekedar ikut-ikutan atau mengikuti tren sesaat. Industri 4.0 hanya instrumen, justru dibelakangnya harus ada Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Plt. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengatakan, pemanfaatan teknologi menjadi kunci untuk menghasilkan produk yang lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah sehingga pekerjaan akan semakin tepat waktu, mutu, tepat kualitas, dan paling penting kaitannya nanti dengan pemeliharaan.

- Advertisement -

“Kapasitas penerapan teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi fokus utama untuk mengakomodasi tren digitalisasi yang meningkat sangat cepat dipicu oleh Pandemi COVID-19,” ujar Danis saat membuka BIM Week 2020 yang diselenggarakan secara virtual mulai dari 17 Desember-22 Desember 2020.

Danis mengungkapkan, di bidang Cipta Karya, pemanfaatan teknologi BIM yang merupakan sebuah metode baru untuk konstruksi infrastruktur dengan mengintegrasikan model virtual beserta data atau informasi teknis lainnya sudah dimulai pada sejumlah pembangunan bangunan/gedung. Hal tersebut menurutnya sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri PUPR No. 22 Tahun 2018 yang mewajibkan penggunaan BIM pada pembangunan Bangunan Gedung Negara (BGN) tidak sederhana dengan kriteria luas diatas 2.000m2 dan diatas 2 lantai.

“Hasil yang sudah ada dari penerapan BIM di lingkungan Ditjen Cipta Karya sudah cukup banyak diantaranya Renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Stadion Manahan Solo, Pasar Atas Bukittinggi, Arena Aquatic Papua, Istora Bangkit Papua, Pasar Pariaman Sumatera Barat, Pasar Sukawati Gianyar Bali, Pasar Renteng Lombok Tengah, Pasar Legi Ponorogo, Pasar Sentral Gorontalo, Politeknik Negeri Malang dan IAIN Palu Sulawesi Tengah,” tutur Danis.

Pekerjaan rehabilitasi sekolah dan madrasah dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya dengan mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya sejak Asian Games 2018 juga diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyiapkan beberapa venue utama dan lapangan latihan termasuk untuk Piala Dunia FIFA U-20 Tahun 2021 mendatang.

Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, penerapan Road Map BIM di PUPR telah dimulai dari fase adopsi, digitalisasi, kolaborasi, dan integrasi sistem yang ditargetkan seluruhnya pada tahun 2024.

“Kami tidak akan berlama-lama di fase adopsi, percepatan BIM khususnya di Ditjen Cipta Karya sedang kita lakukan. Kami akan siapkan tim pendamping penerapan BIM, melakukan pembekalan teknis, memberikan advis teknis, dan mengevaluasi capaian penerapan BIM,” kata Iwan.

Diungkapkan Iwan, pada tahun 2020 telah dimulai penyusunan Standar BIM dan dalam waktu dekat akan ditetapkan. Tahun 2021 menurutnya akan menjadi tonggak digitalisasi penerapan BIM mulai dari perijinan yang akan disinkronkan dengan perencanaan. “BIM diharapkan bukan hanya dipandang sekedar perangkat lunak (software), tetapi juga sebagai pola pikir (mindset) dalam bekerja kedepannya,” tukasnya.

Di tahap digitalisasi selanjutnya, Iwan mengungkapkan telah memulainya dengan melakukan monitoring dan supervisi digital dengan drone pemanfaatan drone dan CCTV yang dapat dipantau online secara real time dengan dashboard informasi progres.

“Semuanya termasuk dapat diakses oleh FIFA di markas besarnya di Zurich secara real time online. Jadi artinya kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah dijawab dengan kesiapan yang memadai untuk menjawab Kementerian PUPR sebagai lembaga yang kompeten,” ungkapnya.

Untuk selanjutnya Iwan juga mengungkapkan akan memulai pasar digital untuk sektor konstruksi, dimana saat ini sudah menugaskan tim untuk mempersiapkan BIM digital katalog seperti produk RISHA dan produk-produk lainnya terutama yang sudah masuk pada standar spesifikasi sesuai Surat Edaran (SE) Dirjen Cipta Karya No. 47 Tahun 2020.

“Kedepan kita juga lebih men-challenge untuk lebih kolaboratif dalam industri konstruksi, dengan muara penerapan BIM adalah konstruksi yang efisien (lean construction). Diharapkan di 2024 sudah terintegrasi di dalam cloud system yakni cloud construction management, salah satu perwujudan integrasi proses konstruksi mulai dari perencanaan, perijinan, pelaksanaan, dan pemeliharaan,” ujarnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER