PEMERINTAHAN

Guru Besar IPB : Subsektor Hortikukultura Prospek Bisnis Yang Cukup Tinggi

MONITOR, Jakarta – Guru Besar Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Muhamad Firdaus menilai bahwa saat ini subsektor hortikultura memiliki prospek bisnis yang cukup tinggi karena terdapat pasar yang jelas serta berdampak langsung pada perbaikan ekonomi yang sangat produktivitas.

“Di samping itu produk horti juga terbukti mampu menyerap banyak tenaga kerja serta berbagai produknya bisa menjadi makanan sehat yang meningkatkan kekebalan tubuh,” ujar Prof Firdaus saat memberikan Professor Talk di Ewindo, Sabtu, 19 Desember 2020.

Menurutnya, hortikukultura merupakan bisnis masa depan yang bisa dijadikan penghasilan tetap karena proses produksinya, mulai dari tanam hingga panen tidak membutuhkan waktu lama, sehingga tanaman horti bisa langsung dijual secara komersil.

“Prospek horitkultura semakin baik dan terbuka ke depannya, baik untuk pasar utama maupun ceruk pasar. Karena itu kita perlu menjaga sustainabilitas agribisnis ini dengan meningkatkan produktivitas melalui pertanian presisi,” katanya.

Di samping itu, hortikukultura juga merupakan model bisnis yang cocok dalam mengisi kekosongan waktu akibat pemberlakuan pembatasan sosial dampak dari pandemi Covid 19. Apalagi, saat ini banyak masyarakat yang mulai sadar menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi produk-produk pertanian.

“Perekonomian global dan nasional akan mulai pulih pada 2021, seiring dengan mulai digunakannya vaksin Covid-19. Karena itu, sekali lagi subsektor hortikukultura merupakan prospek bisnis masa depan yang sangat menjanjikan,” katanya.

Meski demikian, Firdaus berharap pemerintah bersama seluruh stakeholder yang ada, termasuk para akademisi mampu mendorong pengembangan produksi hortikultura ke luar pulau Jawa secara masif dan dimonitor setiap waktu.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah mengembangkan lumbung pangan baru food estate di Provinsi Kalimantan Tengah dan Humbang Hasundutan Sumatera Utara. Dalam pengembangan ini, produk hortikultura menjadi salah satu yang masuk dalam program prioritas.

Di samping itu, Kementan juga baru saja meluncurkan smart green house untuk yang memiliki metode hidroponik dengan kendali otomatis berdasarkan sensor ataupun jarak jauh. Pengendalian smart green house bahkan bisa menggunakan smartphone berbasis Android untuk mengatur kelembaban, suhu, nutrisi dan cuaca.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong penerapan smart green house yang terintegrasi dengan konsep eduwisata di pusat-pusat pendidikan pertanian Polbangtan seluruh Indonesia. Menurut Mentan, smart green house adalah cermin dari implementasi pertanian modern dengan mengedepankan basis teknologi artificial intelegen.

“Kita harus ingat bahwa pertanian kita hari ini, kemarin dan masa depan adalah penopang ekonomi bangsa. Yang jelas kita tidak bisa mencoba dengan peradaban yang lalu. Caranya adalah mengembangkan Smart Green House seperti di Polbangtan ini. Dengan begitu budidaya kita akan jauh lebih optimal,” katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa smart green house adalah inovasi terbaru yang mampu mengendalikan suhu microclimate pada sebuah lahan pertanian modern. Penggunaan green house diyakini dapat menghasilkan produksi pangan berkualitas yang berbasis pada konsumsi dalam negeri serta peningkatan ekspor.

“Smart green house itu sebetulnya bagian dari smart Agriculture yang sedang kita bangun sesuai arahan Bapak Menteri. Intinya ini adalah pertanian modern yang memanfaatkan informasi teknologi khususnya internet of thing atau artifisial intelijen. Jadi semua yang disini sudah menggunakan sensor yang dilengkapi dengan big data,” tutupnya.

Recent Posts

YPSSI Berikan Santunan Rp20.000.000 Kepada Mitra Pengemudi Maxim di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Seorang mitra pengemudi Maxim berinisial S di Jakarta menerima santunan dari Yayasan…

2 jam yang lalu

Puan Tegaskan Tak Boleh Ada Toleransi Sedikitpun untuk Kekerasan Seksual di Kampus

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan tidak boleh ada toleransi bagi praktik…

5 jam yang lalu

Tarif Listrik Melonjak Pasca Kebijakan Potongan, DPR Pertanyakan Transparansi Subsidi

MONITOR, Jakarta - Belakangan ramai keluhan dari masyarakat yang mengaku tagihan listrik bulan ini melonjak…

7 jam yang lalu

Di Forum Parlemen Dunia, Wakil Ketua BKSAP Dorong Optimalisasi Peran Perempuan pada Proses Perdamaian

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana…

9 jam yang lalu

Timnas RI U-17 Lolos ke Piala Dunia, Puan: Garuda Muda Harapan dan Kebanggaan Seluruh Rakyat Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan kebanggaannya atas prestasi Timnas Sepak Bola…

9 jam yang lalu

Diapresiasi, Dukungan DPR untuk Isu Krisis Kemanusiaan Myanmar di Forum Global

MONITOR, Jakarta - Inisiasi DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) terkait isu krisis…

9 jam yang lalu