MONITOR, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi memberikan ucapan selamat kepada para penerima bantuan program beasiswa 5000 Doktor Luar Negeri dan keluarga besar alumni program 5000 Doktor Kementerian Agama. Menurut Menag, para penerima program beasiswa 5000 Doktor ini harus bangga, karena program tersebut dinilai sangat prestisius lantaran memiliki dampak sangat strategis, terutama dalam membangun komitmen Kementerian Agama untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat destinasi pendidikan Islam dunia.
“Ini merupakan program prestisius, terutama bagi Kemenag yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat destinasi peradaban Islam dunia. Saya menilai sudah saatnya kita semua mendorong negara Indonesia sebagai pusat destinasi pengkajian Islam di dunia, karena Islam di Indonesia punya karakter yang khas dan tidak dimiliki oleh negara lain,” katanya dalam agenda bincang online bersama Menteri Agama dan Peluncuran Buku Profil Alumni Penerima Bantuan Program 5000 Doktor Luar Negeri Kementerian Agama yang digelar secara daring, Jumat (18/12/2020).
Untuk mewujudkan cita-cita itu, Menag meminta para alumni penerima bantuan program beasiswa agar menjadi duta moderasi beragama, misalnya menjadikan isu-isu Islam Indonesia menjadi bagian dari kajian akademik. Menurut Menag, hal ini sangat penting dilakukan supaya kajian Islam Indonesia dapat dipromosikan secara luas kepada masyarakat internasional.
“Anda merupakan duta akademik untuk dapat memperkenalkan bagaimana sesungguhnya Islam Indonesia itu dengan baik. Oleh karenanya, karakter Islam Indonesia yang moderat dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kebangsaan pun patut untuk anda kuasai,” imbuh Menag.
Silaturrahim daring yang mengusung tema ‘Memperteguh Komitmen Penerima Beasiswa 5000 Doktor Luar Negeri Sebagai Agen Moderasi Beragama ini dihadiri ratusan alumni penerima program beasiswa 5000 Doktor dari berbagai penjuru mancanegara. Kegiatan ini turut dihadiri Menteri Agama Fachrul Razi, Direktur Diktis Prof. Suyitno, Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Prof. Muhammad Ali Ramdhani, serta Manager program Beasiswa 5000 Doktor Kementerian Agama, Yeni Ratna Yuningsih, PhD.