NASIONAL

Buzzer Pendukung Jokowi Catut Nama Gus Mus, Pegiat Medsos: Bisa Kena Azab

MONITOR, Jakarta – Pegiat media sosial (medsos), Darmansyah, menyebut para pendengung atau buzzer pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak kreatif.

Hal itu diungkapkan Darmansyah saat menanggapi kemarahan yang ditunjukan oleh putri dari Ulama Indonesia Mustofa Bisri (Gus Mus), Ienas Tsuroiya, yang menegur para buzzer pendukung fanatik Jokowi untuk tidak mencatur nama ayahnya dalam melawan Front Pembela Islam (FPI).

“Saya menilai, apa yang dilakukan para pendukung Jokowi mencatut nama seorang tokoh untuk menyerang kelompok lain bukti sudah kehabisan ide atau istilahnya tidak kreatif,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima MONITOR, Jakarta, Rabu (16/12/2020) malam.

Pria yang akrab disapa Darman itu menilai, para buzzer pendukung Jokowi dengan instan atau mau gampangnya saja mencatut nama tokoh lain lalu diklaim seakan-akan mendukung gerakannya.

“Makanya mereka (buzzer pendukung Jokowi) mencatut nama Gus Mus,” ujarnya.

Darman pun menantang agar para buzzer pendukung Jokowi bersikap jantan dan terus terang saja jika memang ingin berkampanye melawan atau menyerang FPI.

“Menurut saya, para pendukung Jokowi katakan langsung bila tidak suka terhadap keberadaan FPI,” katanya.

Darman juga meminta kepada para buzzer pendukung Jokowi untuk tidak mencatut nama orang lain seakan-akan mendukung apa yang dilakukannya. Karena pada dasarnya yang dilakukan para buzzer pendukung Jokowi adalah lempar batu sembunyi tangan.  

“Apalagi mencatut nama seorang sepuh seperti Gus Mus, dosanya luar biasa besar. Bisa kena azab yang tiada ampun. Tapi mungkin para buzzer pendukung Jokowi tidak takut dosa dan kena azab,” ungkapnya.

Sekadar informasi, Ienas Tsuroiya menyebut salah satu akun buzzer pendukung Jokowi yang mencatut nama ayahnya, yakni Kata Kita. Pada 2018 lalu, akun tersebut mengunggah tulisan orang lain dan penulisnya diganti dengan Gus Mus.

“Saya langsung komplain saat itu juga. Sempat ngeles, tapi ketika banyak yang mendukung saya, unggahannya hilang,” kata Ienas dalam akun Twitter resminya @tsuroiya, Minggu (13/12/2020).

Namun, belakangan ini tulisan tersebut kembali beredar dan masih menggunakan nama dan foto Gus Mus. Ienas mengaku beberapa akun tersebut sudah ditegur dan mereka juga sudah mengklarifikasi.

Tak berselang beberapa lama, unggahan tersebut tetap bermunculan. Rasa penasaran Ienas pun muncul dan ia mencoba mencari judul tulisan tersebut dan sudah ada dalam unggahan akun Kata Kita. Tulisan tersebut sudah dibagikan lebih dari 2.500 kali.

Recent Posts

Udang Lokal Masih Sangat Diminati Masyarakat Nusantara

MONITOR, Jakarta - Udang termasuk komoditas perikanan paling diminati oleh masyarakat. Selain kandungan gizi, udang…

2 jam yang lalu

Kementerian UMKM Dorong Mocaf Banjarnegara Bisa Substitusi Gandum Impor

MONITOR, Jateng - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan pentingnya pengembangan produksi Modified…

4 jam yang lalu

Prof Rokhmin Paparkan Strategi Kunci Majukan Peternakan Ayam Petelur Nasional

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyampaikan strategi kunci untuk…

5 jam yang lalu

Kalimantan Timur Juara Umum, Ini Daftar Pemenang STQH Nasional 2025 Kendari

MONITOR, Kendari - Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 di Kendari,…

7 jam yang lalu

Tutup STQH Nasional Kendari, Kemenag Ajak Warga Amalkan dan Hayati Al-Qur’an

MONITOR, Kendari - Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII tahun 2025 resmi ditutup…

7 jam yang lalu

Kementerian Perindustrian Hadirkan Era Baru Kawasan Industri

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat upaya membangun ekosistem industri yang berdaya saing…

9 jam yang lalu