PERTANIAN

Kementan: Smart Green House adalah Tempat Semua Orang Mengenal Ilmu Pertanian Modern

MONITOR, Jakarta – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa inovasi smart green house adalah tempat semua orang, khususnya kalangan anak muda untuk menggembleng diri dalam mengasah kemampuan pada pengetahuan dan ilmu pertanian modern.

“Intinya adalah semua produktivitas bisa dilakukan disini (smart green house). Di sana kita akan belajar bagaimana mengolah olahan makanan, mengolah packaging dan kemudian bagaimana mendistribusikannya serta memasarkannya. Artinya apa? artinya kita bisa menguasai marketplace dan pengendalian produksi secara keseluruhan,” ujar Dedi, Selasa, 15 Desember 2020.

Menurut Dedi, produktivitas smart green house bisa memenuhi kebutuhan pangan setiap hari, khususnya pada subsektor hortikukultura. Misalnya, kata dia, kebutuhan 100 kilogram tomat bisa dipanen kapan saja sesuai permintaan konsumen.

“Contoh, misalnya tomat setiap hari perlu 100 kilogram. Nah disini antara kebutuhan dengan produktivitas bisa kita sesuaikan, sesuai kemauan kita sendiri. Kita bahkan bisa panen setiap hari,” katanya.

Meski demikian, konsep penerapan smart green house masih terbatas di kalangan pengusaha. Modal yang lumayan besar membuat petani kecil harus bergotong royong masuk pada koorporasi lebih dulu. Tetapi, akses menuju ke sana (koorporasi) sudah disediakan pemerintah baik melalui program KUR maupun program lainya.

“Memang saya kira investasi ini yang paling memungkinkan adalah kalangan pengusaha-pengusaha karena modal yang cukup besar. Tetapi bukan berarti petani kecil tidak bisa masuk. Mereka bisa asalkan ikut korporasi secara berjamaah,” katanya.

Sejauh ini, kata Dedi, keunggulan penggunaan green house adalah mampu mengatur suhu optimal pada tanaman hortikultura antara 15 sampai 20 drajat celcius. Sedangkan untuk tanaman padi dan jagung bisa diatur sampai 25-30 drajat celcius. Semua pola tanam ini diatur dan dikendalikan dengan sensor suhu dan sensor nutrisi, sehingga mampu menjaga kelembaban udara secara baik.

Nantinya, smart green house ini akan dikembangkan di beberapa pusat pendidikan polbangtan di Indonesia. Konsep ini wajib berjalan optimal agar pertanian Indonesia tumbuh dengan sentuhan teknologi digitalisasi melalui tangan trampil generasi muda, khususnya para alumni polbangtan.

“Sekali lagi, saya katakan ini adalah tempat penggemblengan calon-calon pengusaha pertanian utamanya memang petani milenial. Nah kebetulan disini adalah bagian dari Polbangtan yang secara tupoksinya menghasilkan alumni-alumni calon petani milenial. Intinya inovasi ini sebagai sarana tempat anak-anak belajar,” tutupnya.

Recent Posts

Jasa Marga Luncurkan JSMR MOVE, Budaya Kerja untuk Percepatan Transformasi Pelayanan Jalan Tol

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menegaskan komitmen untuk mempertahankan posisi sebagai market…

55 menit yang lalu

Puan Minta Pemerintah Segera Beri Bantuan Warga Terdampak Bencana di Sumut

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban…

1 jam yang lalu

Soal Bandara di Morowali yang Beroperasi Tanpa Otoritas Negara, DPR: Kedaulatan Harga Mati!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh mengecam keras soal temuan operasional…

2 jam yang lalu

Transformasi Pesantren, Ulama Jawa Tengah Tekankan Rekognisi Alumni, Etika Teknologi, dan Penguatan Ruang Publik Santri

MONITOR, Semarang — Transformasi besar dunia pesantren kembali mendapat penegasan dari para tokoh penting dalam…

2 jam yang lalu

Menag Dianugerahi Tokoh Kerukunan Nasional 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima Anugerah Kontribusi Sosial, Budaya, dan Perlindungan Masyarakat…

4 jam yang lalu

Indonesia Jadi Sasaran Utama Job Scam, DPR: Ancaman Serius Perlindungan Tenaga Kerja

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyampaikan keprihatinan terkait maraknya penipuan lowongan…

5 jam yang lalu