PERTANIAN

Mentan Syahrul Dorong Penerapan Smart Green House di Seluruh Indonesia

MONITOR, Bogor – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong penerapan smart green house yang terintegrasi dengan konsep eduwisata di pusat-pusat pendidikan pertanian Polbangtan seluruh Indonesia. Menurut Mentan, smart green house adalah cermin dari implementasi pertanian modern dengan mengedepankan basis teknologi artificial intelegen.

“Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaaan kepada semua pihak, lebih khusus kepada polbangtan yang telah mengakselerasi kehadiran green house ini. Kita harus ingat bahwa pertanian kita hari ini, kemarin dan masa depan adalah penopang ekonomi bangsa,” ujar Mentan saat melaunching Smart Green House Eduwisata di area Kampus Polbangtan Bogor, Jawa Barat, Senin, 14 Desember 2020.

Mentan mengatakan, sektor pertanian hanya bisa diintervensi oleh hadirnya kemajuan dan perkembangan teknologi modern. Pertanian tidak bisa diolah lagi dengan cara tradisional yang memakan biaya, waktu, tenaga dan juga pikiran.

“Yang jelas kita tidak bisa mencoba dengan peradaban yang lalu. Caranya adalah mengembangkan Smart Green House seperti di Polbangtan ini,” katanya.

Secara garis besar, smart green house adalah metode hidroponik yang bisa dikendalikan secara otomatis berdasarkan sensor ataupun jarak jauh hanya dengan menggunakan smartphone berbasis Android. Konsep ini merupakan sistem ramah lingkungan yang bisa mengendalikan kelembaban, suhu, nutrisi dan cuaca.

“Dengan begitu budidaya kita akan jauh lebih optimal,” katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa smart green house adalah inovasi terbaru yang mampu mengendalikan suhu microclimate pada sebuah lahan pertanian modern. Penggunaan green house diyakini dapat menghasilkan produksi pangan berkualitas yang berbasis pada konsumusi dalam negeri serta peningkatan ekspor.

“Smart green house itu sebetulnya bagian dari smart Agriculture yang sedang kita bangun sesuai arahan Bapak Menteri. Intinya ini adalah pertanian modern yang memanfaatkan informasi teknologi khususnya internet of thing atau artifisial intelijen. Jadi semua yang disini sudah menggunakan sensor yang dilengkapi dengan big data,” katanya.

Dedi menjelaskan, penggunaan green house juga mampu mengatur suhu optimal pada tanaman hortikultura antara 15 sampai 20 drajat celcius. Sedangkan untuk tanaman padi dan jagung bisa diatur sampai 25-30 drajat celcius. Semua pola tanam ini diatur dan dikendalikan dengan sensor suhu dan sensor nutrisi, sehingga mampu menjaga kelembaban udara dengan baik.

“Jadi kalau tidak memenuhi syarat untuk produktivitas maksimal, green house ini akan berbicara melalui robot construction agar mengoptimalkam suhu yang ada. Dari situ semua sistem bergerak cepat,” tutupnya.

Recent Posts

TNI Berduka, Panglima TNI Hadiri Upacara Pelepasan Jenazah Prajurit Korban Ledakan Munisi

MONITOR, Jakarta - Dalam suasana haru dan penuh penghormatan, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto…

5 menit yang lalu

Bertemu Pimpinan Ceko, Puan Singgung Kerja Sama Ekonomi Hijau dan Sister City

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan bilateral dengan pimpinan Parlemen negara…

18 menit yang lalu

Bilateral Meeting, Puan Ajak Parlemen Malaysia Bersama DPR Jadi Penggerak Solidaritas Negara Muslim

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Rakyat…

2 jam yang lalu

Forum Muslim Women Parliamentarians OKI Satukan Visi Misi Perjuangkan Pemberdayaan Perempuan

MONITOR, Jakarta - Anggota parlemen perempuan anggota negara-negara Organisasi Islam (OKI) berdiskusi di DPR dalam…

2 jam yang lalu

Prabowo Direncanakan Hadiri Pembukaan Konferensi Uni Parlemen OKI di DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyebut…

3 jam yang lalu

Puan Lakukan Pertemuan di Sela PUIC, Tekankan Dukungan Bagi Palestina Hingga Perdamaian Pakistan-India

MONITOR, Jakarta - Hari kedua penyelenggaraan Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau…

3 jam yang lalu