KEAGAMAAN

Wamenag: Zakat Solusi Entaskan Rakyat dari Jurang Kemiskinan

MONITOR, Jakarta – Indonesia merupakan negara agamis yang memiliki kepentingan untuk mewujudkan kemaslahatan bagi rakyat, terutama dari segi kesejahteraan ekonomi dan sosial. Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi, menyatakan permasalahan kemiskinan di Indonesia dapat tertangani dengan keberadaan filantropi keagamaan melalui pengelolaan zakat.

Zainut menjelaskan, zakat merupakan solusi untuk mewujudkan kesejahteraan umat serta mengentaskan rakyat Indonesia dari jurang kemiskinan. Hal tersebut disampaikan Wamenag saat menjadi pembicara kunci di acara Seminar Nasional ‘Filantropi Nasional untuk Pemberdayaan Perempuan’ serta Peluncuran Buku ‘Zakat dan Wakaf Uang untuk Pemberdayaan Perempuan’ dan Buku ‘Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan’ yang diselenggarakan Kemenko PMK bersama PSIPP ITBAD Jakarta, Jumat (11/12).

“Bagi umat Islam, zakat adalah sumber dana yang bermartabat dan mampu melindungi umat yang lemah serta keterbatasan ekonomi, sehingga dengannya (zakat), kesetaraan sosial dan demokrasi ekonomi dalam pemenuhan hak-hak pokok bagi seluruh penduduk Indonesia dapat diwujudkan,” kata Zainut Tauhid dalam pidato kuncinya.

Seminar Nasional ‘Filantropi Nasional untuk Pemberdayaan Perempuan’ serta Peluncuran Buku ‘Zakat dan Wakaf Uang untuk Pemberdayaan Perempuan’ dan Buku ‘Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan’ yang diselenggarakan Kemenko PMK bersama PSIPP ITBAD Jakarta di Hotel The Ritz Carlton Jakarta

Melalui pengelolaan zakat yang optimal, Zainut meyakini kesenjangan pendapatan masyarakat Indonesia dapat tertangani, serta dapat menutupi semua kerawanan sosial yang bersumber dari kemiskinan.

Selain itu, filantropi agama yang meliputi zakat, infaq dan shadaqah ini, dapat menyelamatkan nasib kelompok-kelompok rentan dan lemah seperti para perempuan korban kekerasan seksual.

“Perlindungan korban ini dalam konteks filantropi keagamaan, sudah sesuai dengan misi agama yakni untuk kemanusiaan sebagaimana yang tertuang dalam konsepsi keagamaan kita ada lima tujuan maqashid as-syariah,” terangnya.

Kepada peserta seminar, Zainut pun mengajak umat Islam agar memaksimalkan kegiatan filantropi keagamaan guna menanggulangi kemiskinan yang cukup tinggi ditengah masyarakat, serta menjadi bagian dari jihad kemanusiaan.

“Dan saya mencatat, zakat, infaq dan shadaqah ini, mencakup misi advokasi perempuan serta terhadap kelompok rentan. Ini adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari misi penanggulangan kemiskinan, dan itu bagian dari jihad kemanusiaan,” pungkas Zainut.

Recent Posts

Dissenting Opinion dari Tiga Hakim MK, DPR: Perlunya Perbaikan Kualitas Pemilu dan Pilkada

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menyorti fakta adanya perbedaan pendapat (dissenting…

1 jam yang lalu

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

5 jam yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

6 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

6 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

9 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

10 jam yang lalu