MONITOR, Ternate – Real count di Posko pemenang Pasangan Calon Wali dan Wakil Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman dan Jasri Usman terpantau unggul, hingga pukul 19.30 WIT tadi malam, Rabu (9/12/2020) sudah mencapai 50.1 %.
Sementara untuk paslon nomor 1 Merlisa-Juhdi (MAJU) meraih 14.767 suara atau 25.1 %, Paslon nomor 2 Tauhid-Jasri (TULUS) meraup 20.453 suara atau 34.7 %, Paslon nomor urut 3 MHB-GAS memperoleh 19.089 suara atau 32.4 %.
“Data formulir C-1 sudah semua masuk, hanya saja sementara masih direkap, karena data yang sementara ada di saya baru 51 % suara yang masuk. Tapi di bagian data sudah 90 persen lebih dan hasilnya Paslon TULUS menang,” kata Ketua Tim Pemenang Paslon TULUS, Muhajirin Bailussy
Kemenangan TULUS merata disemua kecamatan dan Kelurahan hingga TPS, bahkan di Kecamatan Ternate Selatan dari 17 kelurahan, TULUS menang di 10 kelurahan.
Sementara itu, Ketua Pro Education For Nation (PENA) Institut, Natsir Amir menilai hiruk-pikuk pelaksanaan pilkada di Kota Ternate cukup bergemuruh oleh perang urat syaraf menuju kursi kepala daerah.
Bahkan, politik identitas mewarnai arena pertarungan akbar tersebut.
Namun, pemilih di pilkada Kota Ternate kali ini berbeda dari sebelumnya, ada pergeseran paradigma dimana integritas dan kewarasan pemilih kian kokoh bersama Tauhid Soleman yang merupakan mantan Sekda Kota Ternate itu.
Menurut Natsir, Tauhid memang getol menyampaikan akan pentingnya politik integritas sehingga pemilih itu sadar akan pilihannya.
Diakui, kepercayaan terhadap institusi partai politik saat ini dianggap gagal melahirkan elite penguasa, karena bumbu politik acap kali penuh aroma, rasa transaksi inilah yang menghasilkan ilusi demokrasi.
Lenbih lanjut, Natsir menilai dominan pemilih adalah relawan yang menaruh harapan kepada Tauhid Soleman.
Artinya ini sinyal positif akan adanya perubahan besar dalam peta perpolitikan di Kota Ternate, dimana transaksi berubah menjadi trasfer nilai dan moral yang menggema.
Tauhid yang juga Putra Amir Hi. Soleman dan Suryatitjan ini adalah dambaan warga Kota Ternate yang merindukan elite politik atau pemimpin baru yang lahir dari rahim masyarakat.
Momen pilkada serentak seharusnya dapat dijadikan arena untuk menghasilkan pemimpin baru untuk menjawab keinginan warga.
Kemenangan Tauhid ini memberikan pelajaran politik yang berharga bagi warga kota bahari, perlu dicatat, politik tidak selalu dengan embel-embel fee, cukup gunakan otak yang waras dan hati yang tulus untuk memilih pemimpin yang tepat.