Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik (net)
MONITOR, Jakarta – Insiden berdarah yang merenggut nyawa enam orang anggota laskar Front Pembela Islam (FPI), di tangan kepolisian membuat banyak kalangan bereaksi.
Di kalangan kader partai Demokrat, kasus ini tajam dibahas. Misalnya Wasekjen DPP Demokrat Rachland Nashidik, yang membandingkan penanganan ormas FPI di jaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan era Jokowi.
Rachland mengatakan, tindak kekerasan yang dilakukan oknum anggota FPI umumnya akan diselesaikan dengan jalur hukum. Sang pelaku ditangkap, lalu diadili.
“Di masa SBY, tindakan polisional FPI, yang faktanya kerap dengan kekerasan, dihadapi dengan hukum,” kata Rachland Nashidik, Rabu (9/12).
Jika dibandingkan penanganannya di jaman Jokowi, ia menyesalkan karena tindak kekerasan harus dibayar dengan nyawa.
“Pelakunyan ditangkap, diadili dan dibui setelah dibuktikan bersalah. Bukan dibunuh!” pungkas Rachland.
MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menetapkan 69.313…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bergerak cepat menanggapi keresahan para pelaku industri penerima Harga…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam…
MONITOR, Jakarta - Kapal phinisi Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)…
MONITOR, Yogyakarta - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama…
MONITOR, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan sebanyak 439.569 kendaraan meninggalkan…