Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik (net)
MONITOR, Jakarta – Insiden berdarah yang merenggut nyawa enam orang anggota laskar Front Pembela Islam (FPI), di tangan kepolisian membuat banyak kalangan bereaksi.
Di kalangan kader partai Demokrat, kasus ini tajam dibahas. Misalnya Wasekjen DPP Demokrat Rachland Nashidik, yang membandingkan penanganan ormas FPI di jaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan era Jokowi.
Rachland mengatakan, tindak kekerasan yang dilakukan oknum anggota FPI umumnya akan diselesaikan dengan jalur hukum. Sang pelaku ditangkap, lalu diadili.
“Di masa SBY, tindakan polisional FPI, yang faktanya kerap dengan kekerasan, dihadapi dengan hukum,” kata Rachland Nashidik, Rabu (9/12).
Jika dibandingkan penanganannya di jaman Jokowi, ia menyesalkan karena tindak kekerasan harus dibayar dengan nyawa.
“Pelakunyan ditangkap, diadili dan dibui setelah dibuktikan bersalah. Bukan dibunuh!” pungkas Rachland.
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro merespons adanya rencana dari…
MONITOR, Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang dikembangkan…
MONITOR, Jakarta - Komisi X DPR RI menghormati proses konstitusional yang sedang berjalan di Mahkamah…
MONITOR, Jakarta - Sepanjang tahun ini Indonesia didera rentetan bencana ekologis yang kian ekstrem, dari…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, Partai…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen telah mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupa sekitar 7…