Kemendes PDTT

Ini Cara Kemendes Pertahankan Akar Budaya dalam Perencaan Pembangunan Desa

MONITOR, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasnmigrasi diundang menjadi narasumber program Temu Kenali Budaya Desaku yang tayang di salah satu TV Swasta besar di Jakarta secara virtual pada Jumat (4/12/2020).

Gus Menteri, sapaan akrabnya, memberi tanggapan soal desa maju tapi tidak meninggalkan akar budaya. Dijabarkannya, ada tiga hal yang dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk pertahankan akar budaya masyarakat desa termasuk dalam perencanaan pembangunan.

“Pertama, mendata seluruh kearifan lokal suku bangsa yang ada di desa dan lembaga-lembaga adat yang hidup di 74.953 desa,” kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Hal ini, kata Gus Menteri, terus digali sehingga nantinya Kemendes PDTT bakal miliki data base terkait kondisi budaya di seluruh desa di Indonesia karena setiap desa pasti miliki ciri khas sendiri.

Langkah kedua, mendalami kearifan lokal Lembaga Adat dan Budaya Suku Bangsa yang ada di desa, terutama perannya ketika adaptasi warga desa menghadapi perubahan. Hal ini dilakukan agar nantinya warga desa siap adaptasi terhadap perubahan.

“Masyarakat desa diharapkan nantinya bukan menolak tapi menyesuaikan karena apapun budaya desa hari ini tidak ada yang sendirian. Pasti ada budaya luar yang masuk. Itulah makanya kami mendalami peran Lembaga Adat,” kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Langkah ketiga, meneguhkan rekomendasi SDGs Desa yang ke-18 yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi setiap desa agar budaya yang masih berfungsi masih bisa dikembangkan terus.

“Bahasa yang sering saya gunakan adalah mempertahankan segala lama yang masih bagus dan melakukan inovasi baru terhadap hal lain yang lebih bagus,” kata Mantan Ketua DPRD Jombang ini.

Gus Menteri pun mengajak agar masyarakat untuk tidak ragu untuk improvisasi budaya dalam pembangunan. Seluruh Komponen budaya di desa harus dilibatkan dalam perumusan perencanaan dan pengawasan pembangunan.

“Saya yakin jika ini dilakukan maka pasti pembangunan berakar pada budaya setempat. Jika ini kemudian berkembang maka desa akan kokoh dan jadi modal untuk hadapi media sosial,” kata Gus Menteri.

Recent Posts

Puncak Haji di Armuzna, Dirjen PHU: Moral Petugas Jangan Sampai Turun

MONITOR, Jakarta - Operasional haji 1446 H/2025 akan segera memasuki fase krusial, yaitu puncak haji…

48 menit yang lalu

Fahri Hamzah Paparkan Program Tiga Juta Rumah Pemerintahan Prabowo di Forum IsDB

MONITOR, Jakarta - Di hadapan para pemimpin negara anggota dan mitra lembaga Islamic Development Bank…

4 jam yang lalu

Viral Video Jemaah Kumpul di Luar Hotel 603, Petugas Haji: Itu Bukan Penelantaran!

MONITOR, Jakarta - Viral di media sosial, video beberapa jemaah kumpul di depan hotel 603,…

6 jam yang lalu

ISSEI 2025, Kemenperin Dukung Transformasi Industri Baja Menuju Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi industri baja nasional melalui partisipasi…

7 jam yang lalu

Wamen Helvi Sebut Akses Pembiayaan UMKM Jadi Tantangan Tersendiri

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut salah…

8 jam yang lalu

Kabid PHU Kemenag Banten Ingatkan Jemaah Hindari Percekcokan Selama Berhaji

MONITOR, Jakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten secara resmi melepas jemaah haji asal…

11 jam yang lalu