MONITOR, Jabar – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), memberikan dukungan untuk pertanian di Sukabumi, Jawa Barat. Dukungan berupa kegiatan padat karya Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan padat karya RJIT bisa dimanfaatkan dengan baik oleh petani.
“RJIT harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani. Selain untuk meningkatkan produktivitas, kita berharap RJIT juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian petani,” tutur Mentan SYL, Jumat (4/12/2020).
Kegiatan RJIT dilakukan secara swakelola oleh Gapoktan Harapan Maju dengan Ketua Oman Abdurrohman. Kegiatan RJIT dilakukan di Desa Sudajayahilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, RJIT dilakukan lantaran air di saluran irigasi tidak mengalir dengan normal akibat mengalami kebocoran.
“Kondisi ini kita perbaiki. Kita rehabilitasi menjadi saluran permanen dua sisi menggunakan konstruksi pasangan batu,” ujarnya.
Manfaat dari kegiatan ini langsung dirasakan petani. Sebab, luas layanan irigasi yang sebelumnya 30 hektare (Ha), bertambah menjadi 45 hektare setelah direhabilitasi.
Peningkatan juga terjadi pada produktivitas. Jika sebelumnya produktivitas hanya 6,5 ton/ha, namun setelah saluran di rehab mengalami kenaikan menjadi 6,7 ton/ha. Begitu juga indeks pertanaman (IP). Jika sebelumnya petani hanya mampu 2 kali tanam dalam 1 tahun (IP 200), namun setelah di rehab IP menjadi 2,5 Kali dalam setahun.
“Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan pertanaman pasa saat Musim Tanam ke II,” ujar Sarwo Edhy.