Jumat, 26 April, 2024

Faktor Peluang Kemenangan Pantas-Cahya di Pilkada Manggarai Barat 2020

Girindra menyebutkan, dalam perhitungan elektoral, peta politik selalu dinamis.

MONITOR, Jakarta – Jika di atas kertas, yang paling unggul di Pilkada Kabupaten Manggarai Barat 2020 jelas adalah pasangan calon (paslon) nomor urut 3, yakni Edistasius Endi dan Yulianus Weng, yang diusung oleh Partai Nasdem, Golkar, PKB dan PKPI dengan total perolehan suara gabungan parpol 50.431 suara atau 12 kursi.

Yang kedua, paslon nomor urut 2 Maria Geong dan Silverius Sukur yang diusung oleh PDIP, Gerindra dan Perindo, dengan total perolehan suara gabungan parpol sebanyak 30.423 suara atau 8 kursi.

Kemudian urutan yang ketiga, yakni paslon nomor urut 1 Pantas Ferdinandus dan Andi Riski Nur Cahya yang diusung oleh Partai Demokrat, PKS dan PPP dengan total suara keseluruhan/gabungan parpol sebanyak 25.731 suara atau 6 kursi.

Terakhir adalah paslon nomor urut 4, yakni Adrianus Garu dan Anggalinus Gapul yang diusung oleh PAN dan Hanura dengan total perolehan suara gabungan parpol sebanyak 19.707 atau 4 kursi.

- Advertisement -

Namun demikian, menurut Koordinator Indonesia Democratic (IDE) Center Girindra Sandino, ada yang menarik untuk diperhatikan dalam hal ini, khususnya paslon nomor urut 1 yakni Pantas Ferdinandus dan Andi Riski Nur Cahya yang diusung oleh Partai Demokrat, PKS dan PPP, dengan total perolehan suara sebanyak 25.731 atau jika dikonversikan menjadi 6 kursi DPRD dapat meraih kemenangan.

Girindra menyebutkan, dalam perhitungan elektoral, peta politik selalu dinamis. Sehingga, faktor-faktor penentu kemenangan paslon nomor urut satu yakni Pantas Ferdinandus dan Andi Riski Nur Cahya bisa dikategorikan ke dalam empat hal.

Pertama, Girindra mengungkapkan, seperti diketahui, dalam Pemilihan Legislatif 2019 lalu Dapil I Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah terdiri dari Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat dan Nagekeo. Menurut Girindra, Dapil I ini menjadi tempat pemilihan bagi Benny Kabur Harman yang mewakili Partai Demokrat di DPR RI yang berhasil lolos dengan perolehan suara sah sebanyak 35.923 suara.

“Artinya, Manggarai Barat bagian dari Dapil I DPR RI masih terdapat basis kuat dari Partai Demokrat,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

Kedua, Girindra menilai, sosok Andi Riski Nur Cahya sebagai seorang perempuan yang menjadi Calon Wakil Bupati Manggarai Barat juga harus menjadi perhitungan khusus tersendiri. Seperti diketahui, jumlah pemilih di Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 172.684 pemilih, dengan rincian 86.643 pemilih laki-laki dan 86.041 pemilih perempuan, yang tersebar di 12 Kecamatan, 5 Kelurahan/164 Desa dan 586 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Itu artinya antara pemilih laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama. Sebagai perempuan Andi Riski Nur Cahya dapat menggunakan jaringannya di PPP dan organisasi-organisasi kewanitaan di 12 Kecamatan serta dengan terus mendengungkan aspirasi masyarakat Manggarai Barat dengan misi Pelaksanaan Revolusi Triple T (Transportasi, Telekomunikasi, Tourism) dan JAL (Jalan, Air minum bersih dan Listrik) untuk mewujudkan Manggarai Barat yang maju,” ujarnya.

Sebab, Girindra mengatakan, daerah Labuan Bajo merupakan daerah wisata yang harus dibangun sehingga bisa mengangkat perekenomian rakyat, dan yang terpenting adalah JAL tersebut. Untuk itu, menurut Girindra, kampanye ini harus terus digemakan dengan tempo politik yang cepat karena JAL ini merupakan kebutuhan mendasar masyarakat Manggarai Barat, sehingga dapat dipastikan akan meraup simpati pemilih.

Ketiga, lanjut Girindra, pemilih perempuan terdaftar yang berjumlah 86.041 orang itu tidak bisa dianggap remeh dan harus terus dirawat, didekati, dirangkul dan diyakinkan. Girindra menuturkan, sebagai seorang perempuan, Andi Riski Nur Cahya pasti mengetahui bagaimana meraih simpati kaum perempuan di Manggarai Barat.

“Ini kelebihan yang akan membalikan keadaan menjadi berubahnya peta politik di Manggarai Barat dengan imbangnya jumlah pemilih laki-laki dan perempuan. Keadaan tidak menutup kemungkinan berbalik mendukung calon perempuan, salah satunya Andi Riski Nur Cahya,” katanya.

Keempat, Girindra mengungkapkan, adalah menjalankan strategi dengan terorganisir, disipilin, militan dan loyal seperti survei tentang tingkat elektabilitas dan aspirasi pemilih, survei tentang aspirasi pemilih per kabupaten/kota untuk kebutuhan atau bahan kampanye.

Kemudian survei preferensi sikap politik pemilih tentang penilaian Pantas Ferdinandus dan Andi Riski Nur Cahya di basis-basis lawan per kecamatan, pembentukan dan penguatan organisasi relawan pemenangan di kecamatan-kecamatan hingga kelurahan, strategi ofensif khususnya dalam publikasi survei, pembentukan kelompok-kelompok pemilih baru, kampanye efektif serta pengembangan organisasi pemenangan, perluasan jaringan politik pendukung, efektifikasi mesin politik, memasuki dan merangkul pemilih potensial kubu pesaing, pelatihan relawan dan saksi.

Selanjutnya, strategi defensif dengan memelihara dukungan pemilih tradisional, memperluas multiplikator, sosialisasi program, serta contra black campaign.

“Strategi khusus berupa pengembangan relasi dengan jajaran penyelenggara serta pengawas pemilukada dengan relasi yang positif bukan mengarah ke arah kecurangan atau kejahatan,” ungkap Girindra.

Berikutnya, Strategi Advokasi yakni langkah-langkah hukum dalam menghadapi kendala atau masalah yang dapat dihadapi dengan aksi legal. Kemudian ‘image building’ ketokohan guna memperkuat popularitas, likeabilitas, serta elektabilitas. Kegiatan khusus, ‘contra black campaign’ yang sangat penting dalam menghadapi pesaing yang mulai menggunakan ‘kampanye negatif’.

Kemudian Pengamanan dan Pengawalan Suara guna menjaga form C1 Plano, Form C1, dan Form rekap dari TPS hingga Kecamatan.

“Pengalaman menunjukkan bahwa titik rawan proses rekap suara berada di tingkat kecamatan dan kabupaten. Karena sebagaimana diketahui PKS merupakan pengusung Pantas Ferdinandus dan Andi Riski Nur Cahya, dimana-mana selalu memiliki kader-kader yang militan dalam menjalankan peran menjadi saksi di TPS, di tingkat rekap kecamatan dan kabupaten,” ujar Girindra.

Terkait survei, Girindra mengatakan, bisa meliputi pertama elektabilitas calon. Menurut Girindra, survei ini dapat digunakan untuk mengukur kekuatan calon pada saat dilaksanakannya survei, sehingga bila dilaksanakan beberapa kali dengan jeda waktu yang tepat, dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program kampanye, sehingga dapat memperbaiki berbagai kelemahan pelaksanaan kampanye.

Kemudian kedua, lanjut Girindra, survei terkait permasalahan masyarakat luas yang dapat digunakan untuk menyusun tema kampanye. “Karena waktu yang mepet, mungkin hal ini sulit dilakukan, kecuali dengan dana yang memadai,” katanya.

Ketiga, Girindra menyebutkan, menyusun panduan kerja, penugasan dan memberi pelatihan kepada Korcam dan TS Lapangan serta mendampingi dan mengkoordinir Korcam dan TS Lapangan.

Dengan demikian, Girindra menyampaikan bahwa jika hal-hal tersebut dilakukan dengan terus menjalankan mesin partai dan organisasi-organisasi relawan dengan memainkan tempo politik yang cepat, mendekati pemilih perempuan di 12 kecamatan dengan sampel pemilih terbanyak, terus mendengungkan visi dan misi yang sangat bagus dan menarik simpati pemilih, menjalankan strategi yang dipaparkan di poin empat dengan kerja politik yang kompak, militan dan loyal.

Kemudian, lanjut Girindra, dengan memberikan porsi kepada anggota DPR RI yang terpilih di NTT yaitu Benny K. Harman yang berasal dari Partai Demokrat untuk memainkan perannya dan terakhir adalah melatih saksi-saksi dengan metode dan strategi mumpuni yang akan ditempatkan TPS, maka peta politik akan cepat berubah serta kemenangan bukan lagi barang aneh jika hal-hal yang dipaparkan di atas setidaknya dilakukan dengan penuh keyakinan, kerja keras dan kerja sama yang kompak.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER