PERTANIAN

Kementan Genjot Modernisasi Pertanian Sumba Timur dengan Alsintan

MONITOR, Sumba Timur – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), memberikan dukungan alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Dukungan ini selain untuk modernisasi, juga untuk menggenjot produksi pertanian.

Adapun bantuan alsintan yang diberikan untuk pertanian Sumba Timur berupa satu unit traktor roda empat, 10 traktor roda dua, dan 7 pompa air. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh para petani.

“Bantuan alsintan kita berikan agar petani bisa meningkatkan produktivitasnya. Karena, alsintan akan membuat kerja petani menjadi lebih efektif dan efisien. Jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan cara konvensional,” tutur Mentan SYL, Selasa (24/11).

Mentan SYL meminta bantuan Alsintan ini dikelola Brigade Alsintan. Sebab, pengelolaan Alsintan secara perorangan kurang efesien. Diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi petani dengan beragam bentuk pelayanan jasa alsintan dalam usaha tani.

“Selain memberikan pendapatan, Alsintan juga lebih terawat dan siapapun bisa menggunakannya,” kata Mentan SYL.

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan alsintan adalah ciri pertanian modern. Dengan menggunakan Alsintan, petani akan lebih hemat dan lebih cepat dalam proses menanam juga panen.

“Pertanian sudah masuk dalam industri 4.0. Artinya penerapan digital dan teknologi tidak bisa lagi diabaikan, termasuk tentunya penggunaan alsintan untuk aktivitas pertanian,” tuturnya.

Sarwo Edhy menambahkan, alsintan akan menjadi sahabat petani. Keuntungan lain, penggunaan Alsintan dapat mengurangi penyusutan hasil panen (losses) sebesar 10% dan meningkatkan nilai tambah.

“Banyak manfaat yang bisa dirasakan petani jika memanfaatkan alsintan. Misalnya, jika dahulu olah tanah memakan waktu berhari-hari, dengan alsintan cukup beberapa jam saja,” ujarnya.

“Bahkan, penanaman padi yang dulunya hanya satu kali setahun, kini bisa tiga kali karena proses pengolahan dan panen yang cepat,” tambah Sarwo Edhy.

Selain itu, Sarwo Edhy menjelaskan jika alsintan bisa dimanfaatkan petani dari olah tanah, tanam, panen, pasca panen, hingga packaging.

“Semua bisa dilakukan dengan cepat. Salah satu hal yang penting, alsintan bisa menekan losses, sehingga produktivitas petani bisa lebih meningkat,” ujarnya.

Recent Posts

Senator Mirah: Perlu Reformasi Struktural dan Kelembagaan dalam Tata Kelola Sampah

MONITOR, Jakarta - Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar oleh Badan Urusan Legislasi…

2 jam yang lalu

SDN Utan Jaya Digembok, DPRD Kota Depok Tagih Janji Pemkot Kerahkan Aparat

MONITOR, Depok - Wali murid SD Negeri Utan Jaya kembali dibuat cemas. Itu setelah, gerbang…

4 jam yang lalu

DPR Desak BGN Sanksi Tegas Penyedia Menu MBG yang Langgar Keamanan Pangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk…

6 jam yang lalu

Puan Terima Ketua Senat Kamboja Hun Sen di DPR Besok, Siap Bahas Perlindungan PMI

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani akan bertemu Ketua Senat Kamboja, Samdech Akka…

7 jam yang lalu

Kementerian UMKM Kawal Kasus Toko Mama Khas Banjar

MONITOR, JAKARTA - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hadir untuk mengawal penanganan kasus…

7 jam yang lalu

Kemenag Ingatkan Jemaah Jaga Kondisi Fisik untuk Menghadapi Puncak Haji

MONITOR, Jakarta - Direktur Bina Haji Kementerian Agama Musta’in Ahmad mengingatkan jemaah Indonesia agar tidak…

10 jam yang lalu