SULAWESI

Sindir Program Training Gratis 10 Ribu Orang Milik Paslon Adama, None: Itu Sedikit Sekali

MONITOR, Jakarta – Persoalan kesempatan kerja di Kota Makassar, menjadi pertanyaan yang disampaikan panelis pada Debat Publik II kepada pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Irman Yasin Limpo – Andi Zunnun Armin NH, yang diselenggarakan Selasa malam, 24 November 2020.

None – sapaan akrab Irman YL, menjelaskan dengan tuntas masalah kebekerjaan di Kota Makassar, serta program yang ditawarkan sebagai solusinya.

Menjawab pertanyaan panelis, None menyampaikan, dirinya bersama Andi Zunnun memprogramkan akses kebekerjaan usia produktif atau biasa disebut kaum milenial. Alasannya, karena jumlah kalangan milenial lebih besar 10 tahun kedepan, dibanding usia produktif lainnya.

“Kemudian, kita dorong kemandirian dan daya saing pelaku ekonomi kecil kita, dengan cara mendownsizing, pendelegasian kewenangan tersebut, sampai ke tingkat RT. Termasuk di dalamnya, upaya-upaya produktif untuk emak-emak dan untuk anak muda, untuk dilatih bagaimana meningkatkan usaha kecilnya agar sesuai dengan minat pasar saat ini,” jelasnya.

Mantan Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Ekonomi dan Keuangan ini, mengungkapkan, pihaknya juga mendorong kawasan industri kreatif, supaya terdapat kebekerjaan di kawasan tersebut. Menjadikan Makassar sebagai pusat distribusi regional, dimana Kota Makassar menjadi hub keluar masuknya barang.

Selain itu, pengembangan klaster berbasis tematik, seperti pariwisata di Kepulauan dan lain-lain yang berwawasan lingkungan. “Dari kelima ini, membuat daya kebekerjaan itu semakin ada untuk masyarakat di Kota Makassar,” imbuhnya.

Setelah mendengarkan pemaparan None mengenai program kebekerjaan yang ditawarkan, Fatmawati Rusdi yang mendampingi Moh Ramdhan Pomanto, memberikan tanggapannya. Ia mengunggulkan program training gratis untuk 10 ribu warga, mulai dari anak muda yang baru tamat sekolah dan belum mendapat pekerjaan, hingga ibu-ibu rumah tangga yang mau bekerja menopang ekonomi keluarganya.

Menanggapi pernyataan dari Fatmawati Rusdi, None menjelaskan, pelatihan yang ia programkan di tingkat RT dengan menggunakan dana hibah sebesar Rp 15 juta hingga Rp 150 juta, merupakan keniscayaan untuk meningkatkan kebekerjaan di tingkat RT. Program ini dinilai jauh lebih mumpuni, daripada hanya melatih 10 ribu orang.

“Itu sedikit sekali Bu Fatma. Kok gi’gili’ (pelit) banget sih,” sindir None.

Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini bukan hanya sekedar skill, tetapi juga market atau pasar. “Mereka butuh pasar saat ini. Meskipun kita kasih apa-apa, kalau tidak ada marketnya, percuma. Makanya pelatihan di tingkat RT, produktif, digital marketing itu jadi program utama kita,” terangnya.

Ia menambahkan, kebekerjaan yang tidak formil bagi usia produktif kita, juga akan dibuka seluas-luasnya. Termasuk didalamnya, konten creator, yang menjadi lapangan kerja baru di Kota Makassar.

Recent Posts

Kabar Duka, Anggota DPR RI Aam Khairul Amri Meninggal Dunia

MONITOR, Jakarta - Kabar duka datang dari Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), GP…

16 menit yang lalu

Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka

MONITOR, Bandung - Pertamina Goes To Campus 2024 (PGTC) resmi dibuka oleh Direktur Utama PT…

26 menit yang lalu

Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

MONITOR, Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja cemerlang…

2 jam yang lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menangkap tiga unit kapal pencuri ikan…

2 jam yang lalu

Kemenag Uji Publik Data Tenaga Non ASN untuk Seleksi CASN, Ini Tautannya

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar uji publik hasil pemutakhiran data Tenaga Non Aparatur Sipil…

3 jam yang lalu

Sekjen DPD RI Melepas 96 ASN P3K Diklat Latsar Ke Rindam Jaya

MONITOR, Bogor - Sekretariat Jenderal DPD RI melepas 96 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja…

3 jam yang lalu