POLITIK

Normalisasi Hubungan dengan Israel Bentuk Pengkhianatan Terhadap UUD 45

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Sukamta, mengungkapkan bahwa normalisasi dan segala bentuk hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Israel merupakan pengkhianatan terhadap UUD 1945. 

Menurut Sukamta, cita-cita pendiri bangsa yang tertuang dalam pembukaan UUD NRI 1945 jelas menyebut bahwa Indonesia melawan segala bentuk penjajahan.

“Kami PKS mengingatkan kepada semua pihak khususnya pemerintah untuk tidak membuat kerja sama dengan Israel yang notabene merupakan negara penjajah bagi Palestina. Kita harus ingat bahwa Palestina merupakan negara yang paling awal mendukung kemerdekaan Indonesia, maka sudah seharusnya Indonesia secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Hal itu disampaikan Sukamta saat menanggapi isu mengenai normalisasi hubungan dengan Israel yang mencuat setelah pemerintah melalui Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) membuka layanan calling visa untuk delapan negara yakni Afghanistan, Guinea, Israel, Korea Utara, Kamerun, Liberia, Nigeria dan Somalia. 

Anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan, ada kejanggalan dalam pengaktifan kembali calling visa di masa pandemi Covid-19.

“Jelas kita tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, maka aneh ketika mendadak calling visa diaktifkan kembali di masa pandemi. Jangan-jangan, ada motif ekonomi dan politik yang melatarbelakanginya,” katanya.

Ketua Bidang BPPLN DPP PKS itu juga menyatakan bahwa politik bebas aktif merupakan karakter Indonesia sebagai bangsa yang besar.

“Di tengah ketidakpastian global efek dari pandemi Covid-19, Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) serta hubungan antara AS dan China, langkah-langkah Indonesia harus taktis strategis berorientasi jangka panjang bukan pragmatis. Politik bebas aktif, berdiri di atas kepentingan semua negara bukan memihak salah satu blok demi perdamaian dunia harus terus dijaga Indonesia,” ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini Sudan, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah menormalisasi hubungan dengan Israel. Dampaknya, justru membuat Israel semakin ganas menghancurkan pemukiman Palestina dan membangun pemukiman Yahudi.

Bahkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji tidak akan menghentikan upaya mengambil alih tanah-tanah Palestina. Sehingga, normalisasi itu menjadi langkah yang keliru, semestinya Israel diisolasi supaya jera.

Recent Posts

Apakah Ada Beasiswa untuk Kuliah S1 Dalam Negeri? Ini Jawaban Kemenag

MONITOR, Jakarta - Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) saat ini tengah melakukan…

2 jam yang lalu

Puan Hadiri Launching Tema HUT ke-80 RI, Puan: Menjadi Simbol Pemersatu

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara peluncuran logo HUT Kemerdekaan ke-80…

8 jam yang lalu

447 Perwira Polri Muda Dilantik, Ini Pesan Komisi III DPR di Lapangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Sarifudin Sudding berpandangan pelantikan lebih dari 2 ribu…

9 jam yang lalu

Kementerian PU Targetkan Konstruksi Inpres Jalan Daerah pada Kuartal III 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan perbaikan jalan-jalan di daerah dimulai pada awal kuartal…

12 jam yang lalu

Puan Soal Skandal Beras Oplosan, Jangan Biarkan Konsumen dan Pedagang Kecil Jadi Korban

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti serius skandal beras premium oplosan yang…

12 jam yang lalu

Tinjau Langsung Lokasi Karhutla di Riau, Ini Kata Menhut!

MONITOR, Riau - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan penijauan secara langsung ke lokasi…

14 jam yang lalu