PERTANIAN

Dam Parit Atasi kekurangan Air dan Tingkatkan Produksi Gunung Kidul

MONITOR, Gunung Kidul – Kementerian Pertanian (Kementan) telah banyak melakukan terobosan guna mendorong indeks pertanaman dan peningkatan produktivitas komoditas pertanian. Selain bantuan benih unggul, alat mesin pertanian dan pupuk, Kementan juga fokus mengantisipasi kekurangan air irigasi yang sering terjadi terutama pada musim kemarau, sehingga banyak membangun dam parit, salah satunya di Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi DIY.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pembangunan dam parit untuk mengantisipasi kemungkinan adanya El-Nino atau musim kering. Pembangunan itu diharapkan bisa menampung air hujan dan mengairi sawah sehingga mampu meminimalisir kerugian petani

“Dengan dam parit, kebutuhan air untuk pertanian menjadi terpenuhi, utamanya saat musim kemarau. Oleh karena itu, pembangunan dam parit harus dekat kawasan pertanian sebagai upaya konservasi air yang tepat guna,” tegas Mentan SYL, Senin (16/11).

“Pun tidak terlepas dari pengelolaan dan pemeliharaan yang baik dari Poktan yang ada di sekitar dam parit, semua harus bersama-sama menjaganya,” pinta SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, program dan bantuan dam parit yang dijalankan Kementan bertujuan untuk meningkatkan luas areal tanam dan peningkatan angka produksi pertanian.

Pasalnya, air irigasi merupakan faktor utama berhasil dan tidaknya usaha pertanian dan kunci meningkatkan indeks pertanaman, produktivitas dan perluasan areal tanam baru sehingga produksi pangan terus meningkat.

“Dengan adanya dam parit air sungai dapat ditahan dan ditampung untuk selanjutnya dapat dialirkan ke lahan pertanian. Untuk itu yang menjadi skala prioritas alokasi kegiatan embung pertanian adalah pada lokasi yang rawan terdampak bencana kekeringan akibat anomali iklim,” beber Sarwo Edhy.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Ngudi Makmur mengungkapkan program Kementan dalam meningkatkan indeks pertanaman, produktivitas dan bertambahnya luas tanam melalui bantuan dam parit sangat memberikan solusi nyata bagi petani di Kabupaten Gunung Kidul khususnya petani di Poktan Ngudi makmur.

Pembangunan dam parit telah mengatasi kekurangan air di lahan pertanian yang selama ini merupakan masalah klasik yang dihadapi petani pada musim kemarau.

“Para petani melalui ketua kelompok dan penyuluh pertanian menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo, Dirjen PSP Sarwo Edi dan Direktur Irigasi Rahmanto yang sudah mengalokasikan bantuan pembangunan dam parit. Dulu untuk peroleh air irigasi cukup susah dan produksi padi tidak banyak, tapi kini lahan terairi bertambah luas dan produksi naik,” ujar Ketua Poktan Ngudi Makmur.

Dia menjelaskan, dalam mempercepat pembangunan dam parit bantuan Kementan tersebut, para petani sangat antusias melakukan swadaya tenaga sehingga dam parit dengan cepat selesai dibangun. Alhasil, luas lahan yang terairi bertambah luas dan produksi padi pun meningkat karena tanaman mendapatkan asupan air irigasi yang cukup bahkan melimpah.

“Sebelum adanya pembangunan dam parit produktivitas padi hanya mencapai 6 ton perhektar, tapi sekarang bisa mencapai 7 ton. Luas lahan sebelumnya yang terairi hanya mencapai 20 hektar sekarang bisa mengairi hingga 30 hektar,” pungkasnya.

Recent Posts

KPI Pusat dan FIKOM UP Perkuat Pengawasan Konten Media di Era Digital

MONITOR, Jakarta - Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila (UP) menyelenggarakan Seminar bertajuk “Pengawasan Konten Media:…

1 jam yang lalu

Jasa Marga Sampaikan Duka dan Pastikan Penanganan atas Insiden Kecelakaan Bus di KM 419 A Ruas Tol Batang–Semarang

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyampaikan rasa duka yang mendalam…

9 jam yang lalu

Dirut Jasa Marga Himbau Masyarakat Untuk Manfaatkan Diskon Tarif Tol 20 Persen di 8 Ruas Strategis yang Berlaku Mulai Hari Ini

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan A. Purwantono menyampaikan pemberlakuan…

13 jam yang lalu

Dwikorita Nilai Penanganan Bencana Sumatra Hadapi Kesenjangan dan Kompleksitas Risiko

MONITOR, Yogyakarta - Pakar kebencanaan yang juga Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan Universitas Gadjah…

13 jam yang lalu

Wujudkan Kampus Inklusif, Kemenag Resmi Luncurkan PMB PTKIN 2026

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia resmi meluncurkan tahapan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi…

15 jam yang lalu

Hari Ibu ke-97, Meneguhkan Profesionalisme Perempuan di Jantung Negara

MONITOR, Jakarta - Kementerian Sekretariat Negara menyelenggarakan Upacara Peringatan ke-97 Hari Ibu Tahun 2025 yang…

16 jam yang lalu