MONITOR, Kuala Kurun – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai menerapkan Kartu Tani untuk menyalurkan pupuk bersubsidi. Saat ini, sudah sebayak 676 Kartu yang diberikan ke petani di daerahnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sejalan dengan target itu, Pemerintah terus melakukan penyempurnaan e-RDKK, yaitu rencana definitif kebutuhan kelompok tani tentang kebutuhan sarana pertanian terutama kebutuhan akan pupuk bersubsidi.
“Saat ini, Pemerintah terus melakukan sosialisasi penggunaan Kartu Tani dalam penebusan pupuk bersubsidi secara nasional,” ujar Mentan SYL, Jumat (14/11).
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, uji coba penggunaan Kartu Tani pertama kali dilakukan pada lima provinsi di Pulau Jawa yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selanjutnya, pada tahun 2018, uji coba penggunaan Kartu Tani diperluas ke 10 provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Aceh, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Sarwo Edhy menjelaskan, Kartu Tani menjadi sarana akses layanan perbankan terintegrasi berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet). Keunggulan dari Kartu Tani, antara lain single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, multifungsi.
“Ketersediaan data yang lengkap dan akurat dalam Kartu Tani digunakan untuk yang pertama sebagai dasar penyusunan kebijakan bagi Kementerian Pertanian,” jelas Sarwo Edhy.
Kedua, tranparansi penyaluran dana subsidi melalui sistem perbankan bagi Kementerian Keuangan. Ketiga, data kebutuhan pupuk secara akurat sampai tingkat pengecer bagi Pupuk Indonesia.
Keempat, bagi Bulog dapat memproyeksikan potensi panen di suatu daerah melalui data pupuk subsidi yang disalurkan, sehingga dapat segera menyerap hasil panennya, menerima dana secara utuh dan membeli pupuk subsidi sesuai kuota yang diberikan bagi petani.
“Sedangkan keunggulan kelima, bagi dinas pertanian dapat mengetahui produktivitas lahan suatu daerah. Kartu Tani diharapkan menjadi era baru untuk mensejahterakan petani Indonesia,” kata Sarwo Edhy.
Bupati Gunung Mas, Jaya S. Monong mengatakan, terdapat empat manfaat yang didapatkan dari kartu tani tersebut, yakni kemudahan mendapat pupuk bersubsidi, penjualan hasil panen secara langsung, pembayaran kredit usaha hingga dimanfaatkan menjadi kartu ATM.
“Dengan adanya kartu tani ini, maka diharapkan para kelompok tani menjadi agen program Gunung Mas waspada pangan ke depan,” katanya.
Hadirnya kartu tani yang efektif berjalan tahun 2021 mendatang, maka potensi penyelewengan pupuk bersubsidi di daerahnya dapat ditekan dan terawasi.
“Sebanyak 676 orang petani tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Kurun, Tewah dan Kecamatan Manuhing. Semoga kartu tani ini membawa kemudahan dan kesejahteraan bagi petani di Gunung Mas ke depan,” harapnya.
Jaya D. Monong menambahkan bahwa kartu ini bermanfaat sebagai bukti identitas petani. Lalu petani juga mendapat kemudahan untuk menjual langsung hasil padinya kepada Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Dengan kartu tani, distribusi pupuk subsidi akan lebih aman karena mengacu pada e-RDKK yang dibuat by name by address. Dengan pola distribusi baru ini diharapkan agar bantuan diberikan pemerintah lebih efektif, lebih tepat kepada pihak yang memang membutuhkan,” pungkasnya.