POLITIK

Soal Oknum Prajurit Sambut Rizieq, DPR Minta Petinggi TNI Tak Berlebihan

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha, meminta kepada Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan untuk tidak berlebihan dalam menindak dua oknum Prajurit TNI yang melanggar disiplin karena mengunggah video tentang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Hal tersebut disampaikan oleh Syaifullah saat menanggapi sanksi yang diterima oleh dua oknum Prajurit TNI yang diduga mengagumi dan ikut menyambut kepulangan Rizieq Shihab pada Selasa (10/11/2020) lalu.

Syaifullah mengungkapkan bahwa Panglima TNI, para Kepala Staf Angkatan dan para komandan untuk lebih bijak dalam menyikapi hal tersebut. Menurut Syaifullah, tidak perlu sampai memborgol salah satu oknum Prajurit TNI yang berpangkat Serka.

“Panglima TNI dan para Kepala Staf TNI AD, AU dan AL hendaklah bijaksana terhadap anggotanya yang bersimpati kepada HRS (Habib Rizieq Shihab). Jika benar oknum TNI tersebut sampai diborgol, cara tersebut terlalu berlebihan,” ungkapnya seperti dikutip dari Viva.co, Jakarta, Kamis (12/11/2020).

Syaifullah menyampaikan, jangan sampai TNI mengambil langkah yang dapat menyakiti rakyat. Sebab, Syaifullah mengingatkan, TNI tumbuh dan kuat bersama rakyat.

“Rakyat adalah ibu kandung bagi TNI. Jangan sampai pula TNI dianggap menyakiti perasaan ibu kandungnya,” ujar Politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.

Syaifullah mengakui, dalam institusi TNI memang ada larangan untuk mengunggah tanggapan pribadi yang menimbulkan pro dan kontra di publik.

Bahkan, Syaifullah menyebutkan, aturan untuk tidak menyampaikan pandangan pribadi yang menimbulkan pro dan kontra tersebut bukan hanya berlaku untuk Prajurit TNI saja, tetapi juga berlaku untuk istrinya.

“Memang di TNI, terutama TNI Angkatan Darat, ada perintah kepada seluruh anggota TNI beserta istrinya sejak dahulu sudah dilarang melakukan posting-an pendapat pribadi pada media sosial terhadap sesuatu yang dapat menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik,” katanya.

Pasalnya, lanjut Syaifullah, sebelum kasus dua oknum Prajurit TNI tersebut, banyak juga Prajurit TNI yang diberi sanksi lantaran unggahannya di media sosial.

Bahkan unggahan tersebut dibuat oleh istri mereka seperti yang terjadi pada Anggota POMAU Lanud Muljono Surabaya Peltu YNS, Komandan Distrik Militer Kendari Kolonel HS dan Sersan Dua Z.

Seperti diketahui, sebelumnya ada dua oknum Prajurit TNI yang membuat video tentang kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia.

Kedua oknum Prajurit TNI itu adalah Kopda ATY dari TNI AD dan Serka BDS dari TNI AU. Dalam videonya, ATY menyanyikan lagu selamat datang untuk Rizieq Shihab, sedangkan BDS menyampaikan pernyataan menyambut Rizieq Shihab.

ATY sendiri telah dijatuhi hukuman kurungan penjara selama 14 hari, sementara BDS masih dalam proses pemeriksaan.

Terbaru, beredar foto BDS telah mengenakan baju tahanan Polisi Militer AU di Halim Perdanakusuma dan terlihat tangannya sedang diborgol.

Recent Posts

Dorongan DPR soal Pembentukan TGPF di Kasus Kwitang Tunjukkan Empati dan Keberpihakan Publik

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mendorong pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk…

2 jam yang lalu

Bertemu Ketua Parlemen Korsel, Puan Dorong Kerja Sama Investasi Hijau dan Budaya

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional…

3 jam yang lalu

Menteri Maman Dukung Optimalisasi Layanan dan Pelindungan UMKM Papua

MONITOR, Papua - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan dukungannya terhadap…

3 jam yang lalu

Kick Off HGN 2025, Menag Nasaruddin Tekankan Pentingnya Integrasi Ilmu dan Iman bagi Para Guru

MONITOR, Cirebon - Menteri Agama Nasaruddin Umar, membuka secara resmi kegiatan Kick Off Hari Guru…

4 jam yang lalu

Menag Lantik 21 Pejabat Kemenag; Mulai dari Rektor UIN, Kepala Kanwil hingga Kepala Biro PTKN

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar melantik 21 pejabat Kemenag, yang terdiri dari Rektor…

6 jam yang lalu

Singgung Isu Tata Kelola AI di Forum MIKTA, Puan Serukan Keadilan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara soal transisi energi dan tata kelola…

8 jam yang lalu