PERTANIAN

Kementan Ajak Petani Manfaatkan Fasilitas Asuransi

MONITOR, Bogor – Sejumlah daerah di Tanah Air mulai memasuki musim tanam Oktober-Maret. Kementerian Pertanian mengajak petani untuk memanfaatkan asuransi pertanian agar bisa beraktivitas dengan tenang serta menghindari bencana.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan petani harus memahami asuransi.

“Kita tidak mau pertanian terganggu. Apalagi, ada ancaman La Nina dimana curah hujan akan semakin tinggi. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal panen. Dengan asuransi, petani bisa terhindar dari kerugian,” papar Mentan SYL, Selasa (10/11/2020).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy, mempertegas hal tersebut dalam Pertemuan Perencanaan Kebutuhan Pupuk Tahun 2021, di Bogor, Jawa Barat, 9-10 Novemver 2020.

“Kementerian Pertanian memberikan asuransi padi bagi para petani. Asuransi bisa digunakan apabila pertanian petani dalam masalah seperti banjir dan kekeringan. Asuransi tidak akan memberatkan, karena petani hanya harus membayar Rp 36 ribu per hektar per musim tanam,” terangnya.

Ditambahkan Sarwo Edhy, manfaat asuransi jika terjadi gagal panen karena musim hujan atau kemarau adalah petani bisa mendapatkan ganti rugi dari Jasindo sebesar Rp 6 juta.

“Jadi dengan asuransi, petani akan lebih tenang untuk melakukan tanam padi. Syaratnya, petani menginventaris lahan ke kabupten/kota melaui on line. Atau, bisa datang langsung atau kepada orang yg ditugaskan. Jadi program ini bisa dimanfaatkan oleh para petani pada saat musim tanam bulan Oktober-Desember,” katanya.

Hal serupa berlaku pada asuransi ternak buat sapi dan kerbau. Ternak bisa di inventarisir ke kabupaten/kota, atau ke bagian pupuk juga bisa.

“Petani cukup membayar premi Rp40 ribu/ekor/tahun. Karena yang Rp 159 ribu disubsidi pemerintah. Jadi petani harus memanfaatkan asuransi yang merupakan fasilitas dari pemerintah. Saya sampaikan juga Kementerian Pertanian punya program KUR, yang bisa dimanfaatkan untuk membantu permodalan petani,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Sarwo Edhy juga mengatakan, Kementerian Pertanian menargetkan produksi pertanian untuk 2021. Yaitu produksi padi sebanyak 62,73 juta ton, jagung 31,9 juta ton, kedelai 65,4 juta ton.

Recent Posts

Hardiknas 2024, Maxim Laksanakan Serangkaian Kegiatan Edukasi di Berbagai Sekolah di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional di tanggal 2 Mei 2024, aplikator penyedia…

4 menit yang lalu

DPR Apresiasi Praktik Moderasi Beragama di Bali

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi bersama sejumlah anggota hari ini melakukan…

1 jam yang lalu

MER-C Kecam Israel Terkait Temuan Kuburan Massal di Dua Rumah Sakit di Gaza

MONITOR, Jakarta - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengecam keras Israel terkait temuan kuburan massal…

3 jam yang lalu

Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak

MONITOR, Jakarta - Tim U-23 Indonesia akan bertemu Irak pada laga perebutan tempat ketiga Piala…

3 jam yang lalu

Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Presiden Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

MONITOR, Sumbawa - Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang…

5 jam yang lalu

Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat Diresmikan Presiden Jokowi

MONITOR, NTB - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki…

5 jam yang lalu