MONITOR, Jakarta – Ribuan umat Islam berbondong-bondong memadati kawasan Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng untuk menjemput imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Para pendukung dan simpatisan Rizieq bahkan rela berangkat ke Bandara sejak tadi malam, menginap dan menyambut kedatangan sang habib pagi ini, Selasa (10/11).
Melihat kejadian ini, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshidiqie, menilai fenomena penjemputan Rizieq terbilang sangat langka terjadi di Indonesia.
Apalagi, dikatakan Jimly, kasus yang menerpa Rizieq sebelum berpindah ke Arab Saudi dipenuhi berbagai intrik-intrik kebencian, permusuhan dan perlakuan otoritas yang salah.
“Fenomena HRS ini langka. Masalahnya berlarut karena perlakuan kekuasaan yang salah, dihadapi dengan ideologi dan teologi permusuhan dan kebencian, bukan kerukunan dan mendamaikan,” ucap Jimly menyoroti kepulangan Rizieq, Selasa (10/11).
“Kata dibungkam kata, lovers dibabat haters, permusuhan meluas, tanpa solusi. Padahal “action” selalu lebih efektif dari retorika,” pungkas eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini.