Presiden Joko Widodo
MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo menegaskan keberlangsungan pandemi berbulan-bulan di Indonesia memberikan banyak pelajaran berharga. Salah satunya, membangkitkan rasa krisis dalam dunia farmasi untuk memacu kegiatan riset, mengembangkan inovasi-inovasi, merevitalisasi industri bahan baku obat di dalam negeri, hingga memperkuat struktur manufaktur industri farmasi nasional.
“Kita tahu bahwa sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat masih mengandalkan impor. Padahal negara kita sangat kaya dengan keberagaman hayati, di daratan dan di lautan,” ujar Jokowi dalam keterangannya.
Menurut Jokowi, hal tersebut jelas memboroskan devisa negara, menambah defisit neraca transaksi berjalan, dan membuat industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik.
Jokowi pun mengajak seluruh pihak terkait untuk bersama melakukan reformasi sistem kesehatan nasional secara besar-besaran, yang mencakup kemandirian obat dan bahan baku obat.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menandatangani Perjanjian Kerja…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga daya saing dan keberlanjutan pertumbuhan sektor industri…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan DPR masih menunggu surat dari Presiden…
MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan pencarian terhadap tiga…
MONITOR, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tiba di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan DPR belum mengambil sikap terkait putusan…