PERTANIAN

Kuota Pupuk Subsidi Tambahan di Pati Sudah Didistribusikan

MONITOR, Pati – Memasuki musim tanam pertama (MT-1), Kabupaten Pati, Jawa Tengah dapat tambahan pupuk bersubsidi sebesar 9.703 ton. Pupuk tambahan ini tengah distribusikan ke distributor di seluruh kecamatan di Pati.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang tergabung dengan Kelompok Tani. Selain itu, yang berhak mendapatkan juga petani yang memiliki lahan maksimal 2 hektare (ha).

“Alokasi pupuk untuk daerah diberikan sesuai dengan e-RDKK yang diajukan. Ketersediaan ada, tinggal didistribusikan. Namun harus sesuai aturan jangan sampai isu ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Mentan SYL, Sabtu (31/10).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, kebijakan e-RDKK guna memperketat penyaluran pupuk bersubsidi. Sehingga tidak diselewengkan dan mencegah duplikasi penerima pupuk. Selain itu, untuk mendapatkan pupuk bersubsidi ini, para petani nantinya diharuskan memiliki kartu tani yang terintegrasi dalam RDKK.

“Kartu Tani berisi kuota yang sesuai dengan kebutuhan petani. Untuk jumlah kuota ini tergantung dari luas lahan yang dimiliki setiap petani. Tujuannya agar tepat sasaran,” jelas Sarwo Edhy.

Kepala Dinas Pertanian, Muchtar Efendi mengonfirmasi bahwa pupuk bersubsidi dari pemerintah telah disalurkan ke distributor yang ada di masing-masing Kecamatan.

“Setelah kita dapat alokasi urea, SP, ZA dari pemerintah, itu langsung didistribusikan. Dibagi setiap kecamatan sesuai dengan kebutuhan, ada rumusnya. Sudah sesuai luas dan lokasi tanah di setiap kecamatan,” kata Muchtar Efendi.

Pupuk subsidi ini adalah alokasi yang disepakati pemerintah berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK) untuk 1 musim tanam yang disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani.

“Untuk menebus pupuk bersubsidi ini, para petani diwajibkan tergabung dalam kelompok tani dan memiliki kartu tani,” tegas Muchtar Efendi.

Bila belum mempunyai kartu tani, lanjutnya, sebagai alternatif petani bisa menebus pupuk secara manual. Petani diwajibkan membawa membawa form khusus kelompok tani dan diketahui oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.

“Dengan catatan petani terkait sudah masuk dalam elektronik RDKK. Musim pertama telah dimulai sejak turunnya hujan di akhir Oktober,” tambahnya.

Efendi mengungkapkan, atas respons pemerintah terhadap RDKK terbaru, Kabupaten Pati mendapatkan alokasi tambahan pupuk bersubsidi di bulan September lalu. Tiga tambahan alokasi pupuk antara lain urea mendapat 6.800 ton, SP 909 ton, ZA 1.994 ton.

Recent Posts

DPR Dorong Pembukaan SP3 Kasus Sirkus OCI, Negara Tak Boleh Abai Saat Rakyatnya Mencari Keadilan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez meminta pemerintah melalui kementerian dan…

2 jam yang lalu

Puan Pastikan DPR Siap Jadi Tuan Rumah Peringatan ke-25 Uni Parlemen Negara OKI, Singgung Spirit KAA 1955

MONITOR, Jakarta - DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the…

2 jam yang lalu

Reses DPRD 2025, Siswanto Harap Ketua Lingkungan Proaktif Lihat Warganya

MONITOR, Jakarta - Masa reses sidang II tahun 2025 ini benar-benar dimanfaatkan Siswanto untuk memperjuangkan…

3 jam yang lalu

Kunjungi BPLJSKB Bekasi, Adian: Negara Harus Buka Ruang untuk Kreativitas Anak Bangsa

MONITOR, Bekasi - Anggota Komisi V DPR RI Adian Yunus Yusak Napitupulu menegaskan pentingnya negara…

7 jam yang lalu

Bus Shalawat Siap 24 Jam Antar Jemput Jemaah dari Hotel ke Masjidil Haram

MONITOR, Jakarta - Jemaah haji Indonesia mulai berdatangan ke Makkah al-Mukarramah. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji…

8 jam yang lalu

Menperin Agus: Bangun Industri Sulit, Menghancurkannya Mudah!

MONITOR, Jakarta - Industri manufaktur di berbagai negara saat ini tengah menghadapi dampak dari ketidakpastian…

10 jam yang lalu