PERTANIAN

Kementan Tekankan Stabilisasi Pasokan Pangan dalam Pertemuan APEC

MONITOR, Jakarta – Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa, termasuk di sektor pangan dan pertanian yang antara lain mengganggu rantai pasok pangan. Untuk itu, anggota APEC perlu memperkuat solidaritas dan kerjasama untuk memastikan sistem pangan yang terbuka, andal, inovatif dan berkelanjutan.

Indonesia sebagai anggota APEC terus menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan melalui berbagai langkah strategis. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi sebagai pimpinan delegasi RI mewakili Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam pertemuan virtual tingkat menteri mengenai ketahanan pangan, Selasa (27/10).

“Pandemi telah menggangu sistem pangan dan mengancam ketahanan pangan dan gizi jutaan orang di seluruh dunia. Untuk itu, Indonesia melakukan berbagai upaya yaitu dengan menjaga kapasitas dan kemampuan produksi petani dan nelayan,” terang Agung.

Selain itu, papar Agung, langkah selanjutnya adalah menerapkan peraturan memfasilitasi kelancaran arus perdagangan pangan dan produk pertanian, serta mengurangi gangguan pada rantai pasok pangan.

“Yang juga tidak kalah pentingnya, pemerintah memberikan bantuan uang tunai dan pangan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah, termasuk petani dan nelayan; dan mendukung kemitraan dengan sektor swasta,” kata Agung.

Dalam kesempatan tersebut, Indonesia menegaskan kembali pesan yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia pada Sidang Umum PBB ke-75. Indonesia mengajak seluruh negara dan ekonomi di dunia untuk bersatu dan berkolaborasi dalam penanganan Covid-19, dengan menghindari persaingan dan mengedepankan win-win solution.

“Kita harus mengaktifkan kembali kegiatan ekonomi secara bertahap di wilayah kita, dengan tetap mengutamakan penanganan aspek kesehatan akibat pandemi”, ujar Agung.

Pertemuan Virtual APEC tingkat menteri tentang ketahanan pangan ini merupakan rangkaian pertemuan APEC 2020 yang dipusatkan di Malaysia. Beberapa pertemuan terkait ketahanan pangan dalam APEC 2020 antara lain Agricultural Technical Cooperation Working Group (ATCWG), High Level Policy Dialogue on Agricultural Biotechnology (HLPDAB), dan Policy Partnership on Food Security (PPFS)

Recent Posts

Kemenpan RB Setujui 3.641 Kuota Usulan Formasi Penghulu 2024

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan,…

33 menit yang lalu

Cek Hotel dan Bus Jemaah di Makkah, Menag: Semua Baik, Semoga Bisa Beri Layanan Terbaik

MONITOR, Makkah - Tiba hari ini di Makkah, Menag Yaqut Cholil Qoumas memilih untuk langsung…

8 jam yang lalu

Pimpin Diskusi MIKTA, Puan Harap Sektor Perdagangan Mampu Mengentaskan Kemiskinan

MONITOR, Jakarta - Dalam pertemuan Parlemen Negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia)…

10 jam yang lalu

Amankan Produksi Padi Tahun 2024, Kementan Lakukan Percepatan Tanam serta Kendalikan Hama di Subang dan Purwakarta

MONITOR, Purwakarta – Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus bekerja tanpa henti…

12 jam yang lalu

Aksi Bela Palestina, UMC Bersama 172 Kampus Muhammadiyah se-Indonesia sampaikan 8 Sikap

MONITOR, Jabar - Ratusan Kampus Muhammadiyah menggelar Aksi Bela Palestina serentak di 172 kampus Muhammadiyah-Aisyiyah…

13 jam yang lalu

Kisruh Buntut Ibadah di Pamulang Tangsel, Begini Respon Dirjen Bimas Katolik!

MONITOR, Tangsel - Ribut antarwarga terjadi di Jalan Ampera, Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) pada…

13 jam yang lalu