PEMERINTAHAN

Petani Desa Klangon Diharap Bisa Produksi Porang

MONITOR, Madiun – Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi pada Minggu (25/10) mengunjungi Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Dalam kunjungan ini, Wamen Budi Arie sempat terkesima dengan potensi yang ada di Desa Klangon yang ternyata menjadi tren dikalangan masyarakat desa yang mayoritas petani karena dapat meningkatkan perekonomian warga desa.

Potensi besar itu adalah porang yang merupakan tanaman umbi-umbian yang bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, makanan, mie dan juga untuk pembuatan lem dan “jelly” yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang.

“Porang ini telah menjadi komoditi unggulan di Desa Klangon. Hampir 100 persen warga Klangon menamam porang yang ternyata banyak manfaatnya,” kata Wamen Budi Arie usai mengunjungi Desa Klangon pada Minggu (25/10).

Komoditi porang di Klangon telah di ekspor keluar negeri seperti Jepang, Vietnam, Tiongkok dan Australia. Namun sangat disayangkan, jika porang hanya untuk dijual keluar negeri.

Karena setelah dijual keluar negeri, porang ini diolah dan diproduksi diluar negeri dan hasil produksi itu dijual kembali ke Indonesia.

“Padahal bahan bakunya dari porang yang ada di klangon, jadi, kita ingin bagaimana kedepan kita bisa mengolah sendiri porang ini supaya bisa memberi nilai tambah bagi kemakmuran dan kesejahteraan warga desa,” kata Wamen Budi Arie.

Menurutnya, sebuah tantangan bagi bangsa kita kedepan dalam mengembangkan komoditi unggulan. Sehingga perlu ada langkah agar suatu desa juga bisa memiliki nilai tambah dengan memproduksi komiditi yang menjadi unggulan itu.

“Petani sekarang jangan hanya nanam saja, cuma harus bisa lebih menjual produk dari tanaman itu agar dapat nilai tambah. Saya berharap mulai ada riset, penelitian bagaimana teknologi yang sudah dibuat atau diproduksi diluar negeri ini bisa dibawa ke daerah penghasil produk itu,” katanya.

Oleh karena itu, Wamen Budi Arie akan berkordinasi dengan pihak terkait di pemerintah pusat agar tantangan bagaimana industri hilirisasi porang di desa klangon ini bisa terwujud. Jadi tidak hanya jual porangnya saja. tapi bisa menjual produk dari bahan baku porang ini,” katanya.

Diakuinya, bahwa hilirisasi porang ini perlu pengetahuan, kreatifitas, teknologi dan pemahaman bersama untuk mengembangkan atau memproduksi porang menjadi sebuah produk turunan yang bernilai ekonomi tinggi.

“Kita berharap porang ini dapat dikembangkan agar dapat memiliki produk-produk turunanannya,” katanya.

Usai mengunjungi pusat porang di Desa Klangon, Wamen Budi Arie juga melakukan kunjungan ke Desa Sumberbendo yang memiliki destinasi wisata pancur pitu atau tujuh pancuran didekat sumber air yang berada dilereng Gunung Pandan.

Recent Posts

Puan Hadiri Upacara Hari Bhayangkara ke-79, Ingatkan Kekuatan Polri Ada Pada Rakyat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri upacara dan syukuran Hari Bhayangkara ke-79.…

1 jam yang lalu

Ribuan Umat Buddha Akan Ikuti ITC 2025 di Borubudur

MONITOR, Jakarta - Sebanyak kurang lebih 2.000 umat Buddha dari berbagai wilayah Indonesia akan bertemu…

2 jam yang lalu

DPR: Bandara Bali Utara Bisa Jadi Ikon Peradaban Baru yang Integrasikan Sektor Pendidikan, Riset dan Budaya

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani mendukung pembangunan Bandara…

2 jam yang lalu

KemenP2MI Dorong Warga Bekerja ke Luar Negeri, DPR: Jadi Ironi dan Terkesan Dukung #kaburajadulu

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi mengkritik pendekatan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran…

3 jam yang lalu

Kejari dan Walikota Didesak Usut Pengelolaan Keuangan PT Migas Kota Bekasi

MONITOR, Bekasi - Forum Masyarakat Bekasi (Formasi) mendesak Kejaksaan Negeri Kota Bekasi (Kejari Kota Bekasi)…

3 jam yang lalu

Menag Bertolak ke Jeddah Dampingi Presiden, Bahas Kampung Haji

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar bertolak menuju Jeddah, Arab Saudi, Selasa (1/7/2025). Keberangkatan…

5 jam yang lalu