PENDIDIKAN

Siswi di Gowa Bunuh Diri Diduga Terbebani PJJ, KPAI Surati Kemendikbud

MONITOR, Jakarta – Komisioner KPAI Retno Listyarti menyayangkan pernyataan Fitri Ari Utami, Kepala Cabang Wilata 2 Makassar dan Gowa Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, yang menyampaikan kepada media bahwa hasil penyelidikan sementara yang dilakukan pihak Dinas Pendidikan menemukan adanya dugaan motif asmara terkait penyebab ananda MI menenggak racun serangga, jadi bukan akibat beban tugas daring dan keterbatasan internet.

Menurut Retno, pernyataan motif bunuh diri MI bukan karena tugas-tugas daring dan kendala PJJ daring, tetapi karena motif asmara haruslah dibuktikan. Kewenangan Disdik Sulsel untuk memeriksa apakah PJJ daring di sekolah MI sudah sesuai ketentuan atau tidak.

“Disdik Sulsel harus memeriksa seperti apa tugas yang menurut guru ringan, padahal menurut para siswanya berat. Suara siswa juga harus didengarkan agar berimbang, tidak hanya mendengarkan versi pihak sekolah dan para guru saja. Artinya, harus hati-hati dan penuh pertimbangan ketika menyimpulkan suatu perkara,” ujar Retno Listyarti, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan.

“Menarik kesimpulan tanpa melakukan pemeriksaan menyeluruh yang melibatkan banyak pihak, ibaratnya melakukan pembelaan diri tetapi menggunakan opini dan perasaan. Padahal perasaan ukurannya tidak jelas, rujukannya bukan perasaan, tetapi aturan perundangan terkait,” sambungnya.

Apalagi, dikatakan Retno, pihak kepolisian sedang berproses mengungkapkan motif bunuh diri MI, jadi semua pihak harus menghormati pihak kepolisian yang sedang bekerja. Pernyataan kepolisian bahwa dugaan sementara adalah karena beban tugas dari PJJ berdasarkan bukti-bukti percakapan di aplikasi pesan singkat korban dengan dua teman dekatnya. Seluruh saksi akan diperiksa, dan untuk saksi anak harus diperlakukan sesuai amanat UU No. 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Jadi seharusnya kita tidak mendahului kepolisian dalam menyimpulkan motif bunuh diri ananda MI.

“Motif seorang anak bunuh diri, kemungkinan besar penyebabnya bisa tidak tunggal, artinya membuka peluang ada motif lain, namun demikian jika ada bukti kuat yang lain, sebaiknya disampaikan saja langsung kepada penyidik polisi agar bisa ditindaklanjuti dalam proses penyelidikan kasus kematian ananda MI,” kata Retno.

Recent Posts

Mahasiswa UIN Cirebon Jelaskan Masalah Wanita Karier Tunda Pernikahan

MONITOR, Jakarta - Belakangan ada fenomena sejumlah wanita karier yang memilih untuk menunda pernikahan. Fenomena…

29 menit yang lalu

Menteri Maman Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah dalam Ekosistem UMKM

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan dukungan penuh…

2 jam yang lalu

Panglima TNI Ajak Prajurit dan PNS TNI Jalani Pola Hidup Sehat

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melaksanakan olahraga bersama prajurit dan Pegawai…

4 jam yang lalu

ITB Ahmad Dahlan-UIN Salatiga Perkuat Kerja Sama Riset dan Kemanusiaan

MONITOR, Jakarta - Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) Jakarta menjalin kerja sama…

12 jam yang lalu

Kementerian UMKM Percepat Penyaluran KUR 2025 untuk Perkuat Daya Saing UMKM

MONITOR, Bali - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus memperkuat upaya percepatan penyaluran…

12 jam yang lalu

TMMD ke-126 Kodim 1505/Tidore Resmi Ditutup, TNI Hadir untuk Rakyat

MONITOR, Jakarta - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1505/Tidore resmi ditutup oleh…

16 jam yang lalu