Dosen Filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung (dok: kumparan)
MONITOR, Jakarta – Akademisi Rocky Gerung sejak awal menilai munculnya omnibus law UU Cipta Kerja sarat kepentingan. Pasalnya, beberapa media mancanegara memastikan UU Cipta sangat buruk.
Sementara itu, Rocky mengungkapkan Bank Dunia justru memberikan pujian atas lahirnya UU tersebut. Menurutnya, pujian Bank Dunia tersebut jelas memiliki kepentingan.
“UU Ciptaker ini sebenarnya di media-media di dunia dipandang buruk. Bank Dunia memuji karena ada kepentingan bisnis,” ujar Rocky Gerung, dalam program Mata Najwa, Rabu (21/10) malam.
Tidak hanya itu, Rocky yang dikenal lantang dalam mengkritik pemerintah ini menilai UU Cipta Kerja sejak awal tercium sebagai pesanan para pemilik modal. Ia pun menilai, pemerintah tampak terpaksa mengeksekusi UU ini.
“UU ini adalah pesanan sekelompok orang yang punya uang. Pemerintah terpaksa terima karena dia dapat ijon duluan. Dan itu dinikmati kleptokrat,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Seminar…
MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi warga Kaliabang, Bekasi,…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas meletusnya Gunung Semeru di…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini membuka Ijtimak Ulama Tafsir Al-Qur’an di…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim mendorong pemerintah segera membentuk…