PENDIDIKAN

Ponpes Diharapkan Jadi Solusi Kedaruratan Pendidikan Nasional

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), berharap pondok pesantren (ponpes) mampu menjadi solusi dari kedaruratan pendidikan nasional di Indonesia.

Cak Imin mengungkapkan bahwa ponpes mampu tetap berdiri kukuh dan menjaga kualitas pendidikannya di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Saya bisa menyatakan dengan percaya diri, dalam suasana yang paling sulit ini, pesantren-pesantren berani dan tetap kukuh menghadapi keadaan. Percaya diri, dengan penuh kesulitan banyak yang terkena, banyak. Tapi solidaritas itu terjaga,” ungkapnya saat menghadiri acara ‘Peluncuran Platform Digital Santrinet’ yang ditayangkan di Youtube DPP PKB, Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Cak Imin mengatakan bahwa Indonesia saat ini berada di titik darurat pendidikan nasional. Menurut Cak Imin, Komisi X DPR RI menemukan fakta terjadinya stagnansi pendidikan nasional gara-gara pembelajaran tatap muka dihentikan dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh.

“Pendidikan nasional mengalami stagnansi. ‘Keteteran’ kalau bahasa Jawa Timur-nya. Ketidakmampuan memberikan kualitas pendidikan yang diharapkan,” katanya.

Cak Imin menyebutkan, ada banyak video-video viral yang menggambarkan bahwa masyarakat benar-benar mengalami kesulitan mengadaptasi pembelajaran jarak jauh saat ini. Misalnya saha video viral tentang seorang ibu yang marah saat mengajari anaknya terkait sila-sila Pancasila.

Menurut Cak Imin, video tersebut adalah bukti terjadinya kesulitan adaptasi pembelajaran jarak jauh di tengah masyarakat saat ini. Namun, kejadian serupa belum tampak dialami oleh ponpes.

Untuk itu, Cak Imin bersyukur karena ponpes tetap siap menjaga kualitas pendidikannya yang memadai di tingkat masing-masing. Cak Imin berharap, kualitas itu senantiasa terjaga meski pandemi belum tahu kapan akan berakhir.

Kendati demikian, Cak Imin menambahkan, darurat pendidikan adalah masalah nyata yang solusi dan cara penyelesaiannya perlu diambil dengan segera.

“Makanya Santrinet, yang akan kita luncurkan dan resmikan ini, saya harapkan bukan hanya memberikan solusi pendidikan bagi pesantren, tetapi membantu solusi darurat pendidikan seluruh Indonesia di berbagai level pendidikan nasional kita,” ujarnya.

Recent Posts

Terima Audiensi Eks JI, Wamenag Minta Aktivitas Jadi Bukti

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama H. R. Muhammad Syafi’i menyambut baik proses reintegrasi para…

23 menit yang lalu

Hadiri Pelantikan Perwira TNI-Polri, Puan: Jangan Pernah Khianati Rakyat dan Negara!

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara pelantikan Perwira TNI/Polri tahun 2025…

2 jam yang lalu

Dirjen PHU Kemenag: Regulasi Haji Berubah Hampir Setiap Tahun

MONITOR, Badung – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan penyelenggaraan…

2 jam yang lalu

Seleksi Wawancara BIB Kemenag 2025 Masuki Hari Terakhir Sasar Calon Awardee S1 Dalam Negeri

MONITOR, Jakarta - Seleksi wawancara Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag Tahun 2025, telah memasuki hari…

2 jam yang lalu

Kemenimipas dan Kejaksaan Lakukan Serah Terima Pengalihan Rupbasan Tahap Dua

MONITOR, Jakarta - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) secara resmi melaksanakan pengalihan pengelolaan Rumah Penyimpanan…

3 jam yang lalu

Menag Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Ekoteologi dengan Dubes AS

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk…

4 jam yang lalu