PERTANIAN

Mentan Kepada Para Penyuluh: Maksimalkan Digitalisasi Kostratani

MONITOR, Jakarta – Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat kebutuhan pangan nasional terus dilakukan dengan berbagai cara.

Salah satunya dengan menghadirkan pertanian modern melalui pendekatan teknologi dan digitalisasi.

Berkaitan dengan hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta para penyuluh di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan jalanya program Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) secara baik dan benar.

Menurut Mentan, pengelolaan pangan tidak bisa lagi dilakukan dengan cara lama, melainkan harus ada perubahan besar dengan menggubakan cara-cara baru dan pendekatan teknologi modern.

“Kalau ada petani yang mau sukses harus ditentukan dengan hadirnya digital yang menjadi bagian dari kehidupan baru,” ujar Mentan saat menyapa para penyuluh dan petani Indonesia melalui Agriculture War Room (AWR), Jumat, 16 Oktober 2020.

Mentan mengatakan, Kostratani merupakan wajah baru BPP yang dirancang untuk memonitoring seluruh kegiatan produksi pertanian melalui kinerja para penyuluh di seluruh daerah.

“Inti utama dari Kostratani adalah kecepatan komunikasi antar pusat dan daerah serta dengan petaninya secara langsung. Bentuk yang idealnya yakni melalaui AWR (Agriculture War Room). Jadi kita bisa menjadi petani yg sukses kalau ada kemampuan untuk memainkan digital,” katanya.

Sementara dampak penggunaan teknologi itu, kata Mentan, terbukti mampu meningkatkan skala produksi nasional yang tercatat melalui data BPS sebagai penyumbang terbanyak dan pilar utama atas perbaikan ekonomi nasional di tengah ancaman krisis pandemi Covid 19.

Perlu diketahui, sektor pertanian pada bulan September tahun 2020 tumbuh 20,84 berdasarkan month to month (M to M) dan year on year (yoy) juga mengalami peningkatan sebesar 16,22 persen.

Kenaikan ekspor pertanian yang konsisten ini diiringi dengan penurunan share dari pertambangan menyebabkan share dari pertanian pelan pelan merangkak naik.

“Tugas kalian adalah membela petani bukan pengusaha. Saatnya kita semua jajaran pertanian menjadi pejuang untuk bangsa. Caranya adalah mengolah pertanian lebih baik, maju, mandiri dan modern” tutupnya.

Recent Posts

Keterbukaan Informasi Publik Elemen Penting dalam Penegakan Hukum

MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…

1 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Dua Penghargaan pada Ajang Indonesia Most Trusted Companies Award 2024

MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua…

1 jam yang lalu

Aktivis Cium Aroma Politis Pada Pemanggilan Suami Airin dan Ketua DPRD Banten oleh Kejati

MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…

2 jam yang lalu

Survei: Elektabilitas Atang-Annida Salip Dedie-Jenal di Pilkada Kota Bogor

MONITOR, Jakarta - Pemilih muda diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Kepala…

3 jam yang lalu

DPR Harap Semua Pimpinan KPK Terpilih Sinergi dan Solid; Jangan Ribut-ribut

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI telah menetapkan lima pimpinan KPK terpilih dan lima…

3 jam yang lalu

Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa guru adalah pahlawan sejati. Hal tersebut…

4 jam yang lalu