PERTANIAN

Rusak Imbas Banjir, Kementan Bakal Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di Sukabumi

MONITOR, Sukabumi – Kementerian Pertanian, melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), siap merehabilitasi jaringan irigasi di Kecamatan Cicurug, Sukabumi, yang rusak akibat banjir bandang. Dukungan ini dilakukan untuk segera memulihkan aktivitas pertanian di wilayah tersebut.

Kegiatan RJIT menjadi salah satu agenda Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk membangun kembali pertanian di Cicurug, Sukabumi.

“Kita harus segera bersihkan lahan pertanian yang terdampak, kita perbaiki pematangnya. Kita juga dorong agar petani dapat segera tanam, kita dukung dengan sarana produksi yang memadai, benih, pupuk dan alsintan,” ucap Mentan SYL.

Mentan Syahrul juga mengadendakan untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak.

“Agenda menengahnya kita perbaiki dulu irigasi-irigasi, kita sikapi ini sampai tiga bulan ke depan. Dalam jangka panjang kita dorong korporasi petani, semoga perbaikan-perbaikan ini dapat memberi dampak lebih bagi petani,” terangnya.

Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengaku siap melakukan kegiatan padat karya Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk mendukung kembali pertanian di Sukabumi.

“Ditjen PSP sangat siap mendukung aktivitas pertanian di Sukabumi. Kita punya kegiatan padat karya RJIT untuk membenahi saluran irigasi tersebut,” tuturnya.

Dijelaskan Sarwo Edhy, RJIT bukan hanya bertujuan untuk memulihkan saluran irigasi yang rusak.

“RJIT adalah bagian dari water management. Kegiatannya bukan hanya memperbaiki, tetapi juga memaksimalkan atau meningkatkan fungsi irigasi. Sehingga lahan yang terairi semakin banyak, atau luas areal tanam bertambah. Dengan demikian, produktivitas pun akan ikut meningkat. Kita juga harapkan indeks pertanaman juga ikut meningkat,” katanya.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, terdapat 109 ha lahan sawah di Kecamatan Cicurug yang perlu untuk direvitalisasi, dengan 104 ha lahan diantaranya terdampak puso. Dari hasil rekapitulasi itu, dibutuhkan bantuan pasca banjir berupa rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pipanisasi, pompanisasi dan dam parit.

Recent Posts

Ribuan ASN Ikuti Bimtek Online Tata Naskah Dinas

MONITOR, Jakarta - Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB) Kementerian Agama…

5 jam yang lalu

DPR Dorong Pembentukan Ditjen Pesantren untuk Urusi Lembaga Pendidikan Keagamaan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad mengatakan DPR RI akan mendorong pembentukan…

8 jam yang lalu

Kejagung Teken MoU dengan Operator Soal Penyadapan, Puan: Perhatikan Hak Atas Perlindungan Data Pribadi

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya menjaga batas antara kebutuhan penegakan…

10 jam yang lalu

422 Jemaah Asal Banjarmasin Awali Fase Pemulangan dari Madinah

MONITOR, Jakarta - Penyelenggaran ibadah haji 1446 H/2025 M sudah memasuki fase akhir, yaitu pemulangan…

11 jam yang lalu

Bakamla Jemput 3 ABK Yang Ditangkap Malaysia

MONITOR, Jakarta - Bakamla RI yang diwakili oleh Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Bambang…

12 jam yang lalu

Wamen UMKM Tekankan Pentingnya Peran Kampus Sebagai Ruang Tumbuh Kewirausahaan‎‎

‎MONITOR, Bandung - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menekankan…

14 jam yang lalu