Senator dari dapil Jakarta Fahira Idris (dok: Tribun)
MONITOR, Jakarta – Senator DPD RI Fahira Idris mengatakan sejak awal pembahasan RUU Cipta Kerja, dirinya meminta kepada Pemerintah dan DPR untuk menunda dulu semua pembahasan di semua klaster yang ada dalam RUU ini.
Fahira mengatakan, RUU ini terus menuai penolakan dari kalangan luas.
“Menurut saya, sebuah RUU yang mendapat penolakan luas, bahkan bukan hanya dari kalangan buruh, petani, nelayan, civil society, mahasiswa, akademisi tetapi juga ditolak organisasi keagamaan besar, menandakan RUU tersebut mengandung banyak persoalan,” kata Fahira Idris dalam keterangannya, Kamis (8/10).
Menanggapi penolakan tersebut, Fahira menyarankan Pemerintah bersama DPR seharusnya melibatkan partisipasi publik untuk memformulasi ulang draf RUU Cipta Kerja.
“Dalam merespon penolakan ini, seharusnya Pemerintah maupun DPR memformulasikan ulang draf RUU Cipta Kerja dengan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi publik/ mengedepankan prinsip keterbukaan,” terang Fahira.
“Bukan malah tergesa-gesa mengesahkannya. Dan ini sudah saya suarakan sejak awal tahun,” tukasnya.
MONITOR, Jakarta - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) sepertinya serius menjawab tantangan Penjabat (Pj) Sekda…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian Jalan Tol Kuala Tanjung -…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, meminta pemerintah mengintensifkan pelaksanaan program Peluncuran…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta kampus Peguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)…
MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta komitmen kepada tiga produsen otomotif besar…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan kesiapan Kementerian Agama untuk terlibat aktif dalam…