PERTANIAN

Kementan Genjot Pengembangan Kawasan Korporasi Padi Ngawi

MONITOR, Ngawi – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong peningkatan produksi padi, dengan membentuk klaster kawasan korporasi padi di sentra-sentra penghasil padi seperti kabupaten Ngawi. Ngawi memiliki luas baku lahan seluas 50.197 Ha dan sudah adanya unit pendukung seperti Pengilingan padi (RMU)perberasan, unit usaha penangkaran benih, Unit Pengelolaan Jasa Alat-alat Produksi Pertanian (UPJA) .

“Saya yakin Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Berbasis Korporasi (Propaktani) di Kabupaten Ngawi ini akan berjalan lancar, karena komponen utama sudah ada tinggal di manage saja, kita bentuk korporasi, petani pun akan diuntungkan,” ucap Takdir Mulyadi Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementan saat mengunjungi unit-unit bisnis di Kabupaten Ngawi.

Takdir menjelaskan dengan Propaktani petani kedepannya tidak lagi menjual gabah basah tetapi dikeringkan dengan oven dan digiling menjadi beras medium dan premium sesuai pesanan pasar. Sisa sekam, dan dedak hasil pengilingan harus dimanfaatkan untuk menambah penghasilan.

“Dengan konsep Zero waste, petani bisa mengoptimal pendapatannya,”tutur nya.

Mengenai permodalan, Takdir menyarankan kelompok tani dapat memanfaatkan Kredit Usaha Tani (KUR). Dibeberapa daerah skema KUR sudah mulai dirasakan positif bagi para petani dan pengilingan padi, dikarenakan bunga yang rendah sekitar 6%. “Selain KUR petani juga bisa menggunakan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) yang akan menganti kerugian jika gagal panen atau puso”, pungkas Takdir.

Di tempat terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menanggapi Propaktani di Kabupaten Ngawi adalah jawaban permasalahan yang ditemui para petani disana. Jika petani bersatu dalam korporasi posisi tawar petani kuat dan harga tidak bisa dipermainkan.

Suwandi mengingatkan perbaikan tidak hanya kelembagaan petani tapi juga perbaikan seluruh aspek dengan pola kemitraan mulai hulu sampai hilir (penyiapan agroinput, infrastruktur, budidaya, modal, asuransi, hilirisasi dan pemasaran) semua akan berubah dan terpantau.

“Petani, pengilingan padi dan Pemda Ngawi harus berkomitmen kuat, Komponennya sudah ada tinggal kemauan kuat dari semua pihak, Kementan akan sepenuhnya mendukung, semua demi kesejahteraan para petani”, ucapnya.

Tahun 2020 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan 130 kawasan korporasi yang harus terimplikasi. Dengan terbentuknya korporasi-korporasi tersebut diharapkan permasalahan klasik bisa diselesaikan Menuju Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern .

Recent Posts

Hari Ibu, Puan Tekankan Pentingnya Implementasi UU KIA Guna Tingkatkan Kesejahteraan Perempuan

MONITOR, Jakarta - Dalam peringatan Hari Ibu 2024, Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti betapa…

5 jam yang lalu

Lembaga Validasi dan Verifikasi Balai Kemenperin Berperan Pacu Ekonomi

MONITOR, Jakarta - Pemerintah berkeinginan mendorong Indonesia keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income…

6 jam yang lalu

Buktikan Komitmen Tata Kelola Berkelanjutan, Jasa Marga Raih Penghargaan dalam Ajang The Iconomics Nusantara Awards 2024

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi di ajang The Iconomics…

7 jam yang lalu

Jajaran Kodam XIV/Hasanuddin di Sulsel Berikan Bantuan Pada Korban Banjir

MONITOR, Makassar - Sebagai bentuk tanggap darurat atas banjir yang melanda sejumlah Kabupaten di wilayah…

9 jam yang lalu

AHY Hadiri Acara Wisuda Institut STIAMI untuk Beri Inspirasi

MONITOR, Jakarta - Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI menggelar acara Wisuda ke-47 di Gedung Balai…

13 jam yang lalu

Kementerian PU Rampungkan Renovasi Stadion Maguwoharjo di Sleman, FIFA: Telah Sesuai Standar

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan rehabilitasi…

17 jam yang lalu