Jumat, 26 April, 2024

Hasto Ajak Rakyat Jadikan Laut Jalan Kemakmuran Indonesia

"Kita harus mengubah cara pandang kita sebagai cara pandang bangsa maritim"

MONITOR, Jakarta – Demi memastikan Indonesia mengembangkan potensi maritim demi kesejahteraan masyarakat dan negara, DPP PDI Perjuangan (PDIP) mendorong para kepala daerah dan kader yang duduk sebagai pimpinan dewan untuk mewujudkan program membangun kampung nelayan berkualitas.

Hal itu terungkap saat PDIP melaksanakan rapat koordinasi bidang nasional (Rakorbidnas) di sektor kelautan, perikanan dan nelayan secara daring, Jakarta, Rabu (7/10/2020). Rakorbidnas itu dibuka oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, didampingi Ketua DPP PDIP bidang Kelautan, Perikanan dan Nelayan Rokhmin Dahuri. Temanya adalah ‘Program Gotong Royong Membangun Kampung Nelayan Berkualitas di Indonesia-Pilot Project Nasional PDI Perjuangan’.

Hadir sebagai narasumber adalah Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan sejumlah kepala daerah dari PDIP sebagai penanggap. Diantaranya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Pati Haryanto, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon dan Bupati Bau Bau AS Tamrin.

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa sesuai arahan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, partainya ingin memberikan bagaimana arah terhadap situasi perekonomian rakyat yang mau tidak mau terpengaruh pandemi Covid-19. Dalam konteks itu, maka rakorbidnas bidang kelautan dan perikanan ini menjadi kontekstual.

- Advertisement -

“Laut merupakan halaman depan kita. Bagaimana kita harus mengubah cara pandang kita sebagai cara pandang bangsa maritim yang harus melihat jalan kemakmuran kita itu melalui laut, berada di laut,” ungkapnya.

Sejarah membuktikan bahwa Indonesia adalah salah satu bangsa dengan peradaban tertua, yang dikenal dengan kekuatan maritimnya. Kerajaan Sriwijaya di abad VII sudah membuktikannya. Bahkan di Candi Borobudur, ada relief kapal yang membuktikan bahwa di dalam jiwa bangsa Indonesia ada jiwa bahari.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, Indonesia memiliki panjang pantai 150.000 KM dengan potensi kelautan yang luar biasa. Dan harus dipahami, potensi itu takkan bisa dimanfaatkan apabila tanpa penguasaan teknologi.

“Manakala kita menguasai ilmu pengetahuan, kita menguasai teknologi, kita jabarkan seluruh gagasan Bung Karno yang menjadikan kawasan Timur sebagai kawasan pusat maritim kita, maka industri maritim itu harus dikembangkan dari hulu ke hilir,” katanya.

Maka kader PDIP yang duduk sebagai kepala daerah maupun pimpinan dewan harus menjadi kader-kader pelopor yang menjadikan laut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan mengembangkan sumber kelautan, maka kebutuhan pangan demi kecukupan gizi anak Indonesia akan terjamin. Sehingga kerja-kerja BKKBN di bawah pimpinan Hasto Wardoyo untuk memastikan anak-anak Indonesia tidak terkena gizi buruk atau stunting juga tercapai.

“Bung Karno menjelaskan ada tiga alat untuk merubah dunia. Pertama kekuatan senjata, kekuatan kapital, ketiga kekuatan ide. Memerdekakan republik, kita tidak punya dana, Belanda punya dana, tapi bisa merdeka. Bung Karno membebaskan Irian Barat, kita tidak punya dana. Tetapi dengan ide, kita bisa membebaskan Irian Barat,” ujar Hasto.

“Kita tidak punya dana tetapi kita mampu menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Maka yang betul adalah ide yang dijalankan dengan semangat kolektivitas dan kepeloporan oleh kader-kader partai,” ungkap Hasto menambahkan.

Ketua DPP PDIP, Rokhmin Dahuri, mengatakan bahwa potensi kelautan Indonesia masih sangat besar dan sejauh ini belum bisa secara maksimal dimanfaatkan. Perhatian Pemerintah dalam memaksimalkan potensi ini juga masih rendah. Padahal kawasan pesisir adalah pemukiman terpadat dengan 75 persen warga tinggal di area itu. Alhasil, tingkat kemiskinan juga tetap tinggi.

Pada titik itu, DPP PDIP mengharapkan para kadernya bisa berperan, khususnya mereka yang menjabat sebagai kepala daerah.

“Kita pun harus jangan jago kandang. Banyak laut lepas kita yang belum terjamah. Saya pikir kader-kader PDI Perjuangan yang menjadi kepala daerah atau Ketua DPRD maupun pengusaha bisa mengusahakan kapal-kapal ikan modern yang bisa memanfaatkan laut di atas 12 mil,” kata Rokhmin.

“Tahun 2024 ini kita mendayagunakan sektor ini untuk kesejahteraan. Bukan hanya untuk kesejahteraan nelayan pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir, tetapi seluruh rakyat Indonesia dengan basis permukiman dan keluarga yang berkualitas,” ujar Rokhmin menambahkan.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan bahwa penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2021 menjadi momentum bagi para kepala daerah untuk memasukkan program kampung nelayan mandiri itu. DPP DPIP sudah menyampaikan belasan ide dan program yang bisa dilaksanakan oleh para kepala daerah maupun kader PDIP yang duduk di DPRD, terkait pembangunan kampung nelayan berkualitas.

Menurut Ganjar, ide program itu seharusnya bisa langsung diaplikasikan. Tak perlu dilakukan semua oleh satu daerah, namun bisa diambil satu atau dua program yang benar-benar langsung bisa diterapkan di wilayah masing-masing.

“Kita bisa bikin quick win. Saya dari Jateng, di sini ada Pak Bupati Pati, itu bagus itu, bagaimana kita menata kampung nelayan kita dan melakukan assessment apa yang menjadi problem,” ungkapnya.

“Misalnya apakah kita akan membantu nelayan, atau mendorong budidaya, atau apakah dengan kecanggihan teknologi, atau yang lain. Ambil saja satu atau dua, terus kita tempatkan,” kata Ganjar melanjutkan.

Lebih lanjut, Ganjar menyampaikan bahwa peluang terbuka di depan mata karena APBN 2021 sudah disepakati Pemerintah dan DPR. Maka selanjutnya, adalah kesempatan bagi pemerintah daerah untuk menyusun RAPBD 2021 dan membahasnya dengan DPRD di wilayah masing-masing.

“Ingat teman-teman, kita kan sedang membahas APBD 2021. Saya kira ambil saja satu dua program agar bisa menjadi serentak dan kami di provinsi siap membantu,” ujarnya.

Bagi Ganjar, Covid-19 yang terjadi saat ini adalah momentum yang pas untuk mengembangkan desa nelayan yang mandiri. Ketika seluruh ekonomi minus di saat pandemi, maka kesempatan buat orang Indonesia untuk masuk pada garis start secara bersama-sama dengan negara lain yang sudah lebih dulu maju.

“Keunggulan itulah kita ambil. Sinergi antar kader PDI Perjuangan sudah waktunya,” ungkapnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER