KEUANGAN

LPDB-KUMKM Optimis Ciptakan 2000 Lapangan Kerja Baru Lewat Program Inkubator

MONITOR, Jakarta – Pandemi Covid-19 telah berdampak ke semua sektor usaha. Terbatasnya aktivitas membuat sejumlah perusahaan terpaksa mengurangi pegawainya atau melakukan PHK karena proses produksi terhambat.

Berkaca dari hal tersebut, sejumlah upaya terus dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM untuk memitigasi dampak penyebaran Covid-19 yang dirasakan oleh pelaku usaha khususnya Koperasi dan UKM. Salah satu upaya yang dilakukan Kemenkop UKM ialah mengoptimalkan peran satuan kerjanya yakni Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Kepala Divisi Perencanaan LPDB-KUMKM Andika Sunandar mengatakan, untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), LPDB-KUMKM memiliki program Inkubator bagi_ startup_ atau wirausaha pemula yang menjadi calon mitra atau mitranya. Dengan demikian, kini LPDB-KUMKM akan menyasar seluruh segmen baik sudah bermitra maupun startup.

“Program inkubator amanat dari Peraturan Kementerian Koperasi dan UKM Nomor 04 Tahun 2020 dimana ini bisa dibilang New LPDB-KUMKM. Jadi awalnya LPDB-KUMKM hanya menyalurkan dana bergulir saja, namun dalam peraturan tersebut amanat Pak Menteri jelas bahwa kita harus melakukan pendampingan kepada calon mitra ataupun mitra yang sudah existing. Lalu yang kedua adalah melakukan inkubasi melalui kerjasama dengan penyelenggara inkubator wirausaha yang ditujukan kepada startup atau wirausaha pemula,” kata Andika baru-baru ini.

Andika melanjutkan, untuk menjaring startup/wirausaha pemula, pada tahap awal ini LPDB-KUMKM telah bekerja sama dengan 5 (lima) inkubator wirausaha untuk memberikan fasilitas inkubasi dan pendampingan. Adapun sektor yang menjadi prioritas di tahap awal program inkubator ini yakni sektor-sektor strategis seperti kesehatan, kuliner, teknologi, dan industri kreatif.

“Visi kami, terwujudnya daya adaptif koperasi dan UKM di era new normal. Kemudian misi kami, perluasan lapangan kerja, meningkatkan inovasi dan menciptakan model inkubasi,” pungkasnya.

Melalui program ini, Andika berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini. Dengan demikian, pemulihan ekonomi nasional diharapkan akan cepat pulih dan normal kembali.

“Target kita dari tahun 2020 sampai 2024 dapat menyerap lapangan pekerjaan sebanyak 2.000 orang. Tahun depan ada 10 (sepuluh) inkubator lagi dan selanjutnya 10 (sepuluh) lagi, tapi kita ingin mnggunakan seluruhnya berbasis teknologi. Jadi kita lagi siapkan aplikasi dimana nantinya seluruh proses inkubasi berjalan di atas dashboard tersebut, sehingga kita mudah dalam memonitor dan berjalan dengan akuntabel,” tutup Andika.

Recent Posts

Bursa Caketum, Mentan Amran Figur Potensial untuk Selamatkan PPP

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman adalah figur yang sangat potensial untuk memimpin Partai…

4 menit yang lalu

Menteri Kehutanan dan Pertamina NRE Dorong Program Aren Nasional

MONITOR, Jakarta - Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, melaksanakan kunjungan kerja ke perkebunan…

3 jam yang lalu

Kemenag Kembali Gandeng BPS untuk Survei Kepuasan Jemaah Haji

MONITOR, Jakarta - Survei Kepuasaan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) selalu dilakukan oleh Kementerian Agama setiap…

8 jam yang lalu

Keketuaan DPR di Forum Parlemen OKI Perkuat Posisi Strategis RI di Dunia Islam, Termasuk untuk Isu Palestina

MONITOR, Jakarta - Meskipun Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 telah…

8 jam yang lalu

Ketegasan DPR di Forum Parlemen OKI Dinilai Perkuat Posisi RI Bela Kemerdekaan Palestina

MONITOR, Jakarta - DPR RI baru saja selesai menggelar Konferensi Parliamentary Union of the OIC…

12 jam yang lalu

Cara DPR Promosikan Go Green dan Budaya Indonesia di Sidang PUIC, Beri Delegasi Snack Ubi Cilembu

MONITOR, Jakarta - Di tengah suasana formal dan diplomatik selama rangkaian Konferensi Parliamentary Union of…

12 jam yang lalu